Oleh: M. B. Winata (@bangkitholmes)
Dalam menghadapi beberapa keadaan, kadang manusia berpikir keras untuk menghadapi keadaan tersebut. Mudah saja kalau keadaan yang dihadapi bagi orang tersebut tidak sulit. Tapi bagaimana jika dihadapkan dengan persoalan yang rumit dan dilematik? Jawabannya mungkin akan berbeda-beda. Dalam kondisi tertentu bahkan pikiran kita bisa terpecah-pecah. Terbagi menjadi beberapa kubu yang saling beradu ide pikiran manakah yang terbaik.
Hal inilah yang terjadi padaku malam itu. Persoalan yang kuhadapi memerlukan ide yang kreatif, inovatif dan if if lainnya. Aku mesti mencari ide untuk tulisanku, masalahnya pikiranku sedang tidak on fire sekarang. Alhasil aku hanya mematung di depan monitor, menopangkan dagu sambil menatap ke langit-langit, pandanganku kosong, lembar new document Microsoft Word belum juga terisi . Seperti tadi kubilang, dalam pandangan kosong itu pikiran-pikiranku mengisinya, menawarkan beragam ide.
Satu persatu ide-ide itu tereliminasi. Yang kira-kira jauh dari standar if if tadi lebih baik dibuang. Kusisakan beberapa ide yang paling cemerlang. Seperti juri saja, kubiarkan ide-ide itu berdebat satu sama lain di kepalaku. Sudah seperti individu sendiri yang bisa saling menjatuhkan, mencari-cari kelemahan, bahkan mengejek ide lain. Aku sendiri dalam alam pikiran ini berperan sebagi juri, duduk di kursi besar sambil melihat “kontestan-kontestan” ini berdebat. Lemah sedikit saja, langsung kucoret kontestan itu tanpa babibu.
Seperti layaknya kontes pencarian bakat di televisi. Pada akhirnya akan tersisa dua peserta yang akhirnya harus diadu. Sebut saja dua kontestan ini sebagai si Idealis dan si Materialis.
Perdebatan sengit pun tak terelakkan lagi. Si Idealis mengusung ide sederhana namun memiliki makna yang dalam, sementara Si Materialis mengusung tema yang komersial, menuruti selera pasar. Si Idealis menawarkan cerita tentang nasib kakek tua yang mendekati ajal dan dialognya kepada Tuhan sebelum ia mati. Si Materialis menawarkan cerita yang sangat complicated. Tentang cowok yang suka sama cewek lalu diselingkuhi, kemudian Si Cowok meninggal, Si cewek menyesal, kemudian datang Cowok yang mirip dengan cowok yang telah meninggal tadi, kemudian bla-bla-bla.
Setelah perhelatan itu akupun memilih Si Idealis sebagai ide untuk tulisanku kali ini. Si Idealis tersenyum bangga, mungkin juga angkuh. Si Materialis cemberut tidak terima, mengumpat ke sana-sini
Keluar dari alam pikiranku tadi, kini pandanganku tak lagi kosong, ide idealis yang menurutku cemerlang itu segera kurealisasikan. Setengah jam kemudian selembar document Word telah penuh kutulisi. Semenit berikutnya tulisan itu benar-benar selesai dan kulayangkan lewat e-mail.
***
“Dan yang mendapatkan title BOTN malam ini adalah…”
Tulisan di tweetdeck ini memancing rasa ingin tahuku. Si Idealis dan Si Materialis pun ikut mengintip dari dalam.
“Dan selamat! 'Best of the Night' tema 'Kematian' adalah @alvinholmes dengan judul 'Matipun Aku Mau Asal Bisa Bersamamu'”
Si Idealis kaget, tidak percaya ide cemerlangnya tidak berhasil jadi the best. Si Materialis tertawa cekikikan seakan bicara, “Apa kubilang, ide komersial punyakulah yang potensial daripada ide kakumu itu!”. Si idealis tidak terima. Maka terjadilah adu mulut antara mereka. Tak cukup hanya saling menyalahkan, mereka pun berkelahi.
Aku si pemilik pikiran ini juga sebenarnya kecewa. Tapi ya sudahlah, baiknya aku segera tidur. Biarlah kedua penggagas di kepalaku ini berkelahi selagi aku tidur.
(Solo, 22 Januari 2011)
Blog untuk memajang hasil karya partisipan #WritingSession yang diadakan setiap jam 9 malam di @writingsession. Karena tidak ada yang bisa menghentikan kita untuk berkarya, bahkan waktu dan tempat.
Peringatan keras: setiap karya yang dimuat di Writing Session dilindungi UU hak cipta & penjiplakan pada karya tersebut memiliki sanksi!
HAHAHAHA. Ini oke banget loh. Nyeritain WS yaa? *colekpenulis* aku sampe ngubek2 archivenya WS buat tau apakah ada tulisan yang kayak kamu tulis diatas. Hmm..
BalasHapusJadi penasaran, ini curcol apa sekedar tulisan aja? *usilbinjail* hehehe.
wah keren,, tapi sebenere aku mau lihat selesainya perdebatan mereka berdua itu,,
BalasHapus