Oleh: Astari Indahingtyas (@astarindah)
Semua orang bercerita tentang kau
Tapi tak pernah kuhirau.
Namun kini aku pun galau,
Seakan sedang berhilau.
Tak ingin lagi kudengar,
Segala hingar bingar,
Karena kucoba untuk tegar.
Lalu apa yang kudapat?
Sakit hati yang berlipat
Karena aku telah melihat
Segala tipu muslihat.
Sungguh aku tak sangka
Kau memalingkan muka
Dan terus memberi duka.
Aku memang bukan dia,
Gadis dengan seribu gaya,
Tampak seindah kamelia,
Yakinkah kau hatinya mulia?
Aku menyerah.
Apakah berarti aku kalah?
Bukanlah suatu kilah,
Bila kini aku pasrah.
Kini kuingin menari
Di bawah sinar mentari
Hingga datang seorang peri
Yang membuatku tersenyum berseri.
*berhilau: menatap orang mati
Tapi tak pernah kuhirau.
Namun kini aku pun galau,
Seakan sedang berhilau.
Tak ingin lagi kudengar,
Segala hingar bingar,
Karena kucoba untuk tegar.
Lalu apa yang kudapat?
Sakit hati yang berlipat
Karena aku telah melihat
Segala tipu muslihat.
Sungguh aku tak sangka
Kau memalingkan muka
Dan terus memberi duka.
Aku memang bukan dia,
Gadis dengan seribu gaya,
Tampak seindah kamelia,
Yakinkah kau hatinya mulia?
Aku menyerah.
Apakah berarti aku kalah?
Bukanlah suatu kilah,
Bila kini aku pasrah.
Kini kuingin menari
Di bawah sinar mentari
Hingga datang seorang peri
Yang membuatku tersenyum berseri.
*berhilau: menatap orang mati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
SANGAT DIANJURKAN untuk saling mengapresiasi atau mengkritik tulisan satu sama lain. Kita sama-sama belajar ya!