Peringatan keras: setiap karya yang dimuat di Writing Session dilindungi UU hak cipta & penjiplakan pada karya tersebut memiliki sanksi!

Kamis, 12 Agustus 2010

"Masih Tak Sanggup"

Oleh: Astari Indahingtyas (@astarindah)
Blog: http://astarindah.tumblr.com

Wajah tampannya masih terbayang. Memang ia telah kusayang. Hadir dalam setiap bayang, karena ia telah membuatku melayang.

Bunyi langkahnya berat. Dan masih selalu kuingat. Saat ia mendekat, tubuhku pun tersengat. Lalu ia lewat dalam gerakan lambat.

Dalam alunan dawai, aku terbuai. Tapi apa yang kutuai?

Senyumnya dilepas. Selembut kapas. Aku pun terhempas. Dan kakiku mendadak lemas.

Sorot matanya masih menyihir. Seiring angin yang turut berdesir. Menandakan kehadiran sang sahir. Jangan bilang ini takdir.

Kata-katanya manis. Saat teringat membuat hati teriris. Dan aku pun menangis.

Aku bertanya, "Kenapa ada orang ketiga?!" Tak ada jawabnya, dan perempuan itu pun tertawa, di seberang sana.

Kini jiwaku berjelaga, pikiran berkelana, tanpa asa, seperti raga tanpa nyawa.

Dalam malam aku bergumam, "Cintaku tamam."

Wahai malaikat...
Tunjukkan aku ruang tanpa sekat...
Tunjukkan aku suatu saat...
Dimana cinta kembali tersemat.

*sahir: seorang penyihir
**berjelaga: menimbulkan asap hitam
***tamam: selesai, habis

3 komentar:

  1. I really love rhyme :-). salam kenal

    BalasHapus
  2. wah jadi tahu kata baru nih: sahir
    ada juga padanan lain untuk penyihir: wisaya, tapi artinya lebih dekat ke wizard dalam makna seorang yg cerdas/pintar di atas rata-rata dalam bidang tertentu

    kalo untuk tulisan ini sih cocok banget sahir. supaya berima.

    :)

    BalasHapus
  3. Hi kembangbakung, thanks for the comment. I also love rhyme so much. Salam kenal juga. :)

    Hi Wicak, senang kalau bisa bantu nambah kosakata. Thanks juga untuk info "wisaya" nya. Baru tahu nih. :)

    BalasHapus

SANGAT DIANJURKAN untuk saling mengapresiasi atau mengkritik tulisan satu sama lain. Kita sama-sama belajar ya!