Peringatan keras: setiap karya yang dimuat di Writing Session dilindungi UU hak cipta & penjiplakan pada karya tersebut memiliki sanksi!

Selasa, 19 Oktober 2010

11 12 11


Oleh : Noerazhka
Twitter : @noerazhka
Tema : Lesbian

Hari ini ulang tahunku ..
Jangan tanya yang ke berapa, karena aku tak pernah meluangkan waktu untuk menghitung umurku satu persatu. Aku hanya tahu, 11 Desember adalah hari dimana aku pernah dihadirkan ke dunia oleh Ibuku. Dulu ..
Seperti tahun-tahun sebelumnya, setiap ulang tahunku tiba, aku selalu bersiap diri menunggunya. Disini, di sebuah sudut halaman rumah .. Ya, dia selalu mengunjungiku setiap angka di kalender menunjuk pada 11 Desember. Memang, hanya setahun sekali, namun sungguh, cukuplah bagiku melihat wajahnya berhias senyum dan tangannya membawa setangkai mawar putih, bunga favoritku ..
Pagi ini, sejak mentari memamerkan selaksa cahaya jingganya tadi, aku sudah mematut diri. Memastikan akulah yang tercantik sejagad, hari ini. Gaun yang kupakai adalah satin putih berkerah sabrina. Gaun yang membuatnya terpana saat pertama kali aku memakainya, sekian tahun lalu, juga di hari ulang tahunku. Rambutku pun kugerai, karena aku ingat betul, dia merengut kesal setiap kali aku menguncir kuda rambut panjangku.
Seperti emak-emak .. “, katanya.
Ah, sudah tidak sabar menyambutnya datang. Sebentar lagi .. Biasanya sebelum bayangan dirinya terinjak sempurna, dia sudah disini ..
Satu jam, dua jam ..
Mengapa belum juga datang ?!
Meski resah, aku mencoba menepisnya. Aku percaya, dia pasti akan datang, karena belum pernah sekalipun dia ingkar ..
Angin berdesir mempermainkan penantianku. Daun-daun berwarna kuning berjatuhan menimpa tempatku menunggu. Matahari meneriakkan peringatan, bahwa sebentar lagi dia akan pulang, sementara kekasihku belum juga datang ..
Ah, kemana dia ?
Hingga akhirnya, aku merasakan sentuhan lembut di bahu kananku. Aku terjingkat. Menoleh ..
Beberapa detik aku terpana. Dia ! Tapi bagaimana bisa ..
Kamu .. “, seruanku menggantung. Aku tidak tahu harus berkata-kata apa.
Mendadak aku sesak dalam peluknya. Membuatku membuncah bahagia, sekaligus bertanya-tanya, bagaimana bisa ?!
Akhirnya aku bisa memelukmu lagi, Cinta .. Setelah bertahun-tahun, aku hanya bisa datang dan menyerahkan setangkai bunga mawar putih di depan sebuah batu yang hanya bisu .. “, bisiknya, tepat di telingaku.
Aku tidak paham, Sayang .. “, kataku gamang.
Dia melepas peluknya, kemudian memegang kedua belah pipiku, menatapi tajam kedua mataku. Mesra.
Tadi, saat hendak mengunjungimu, mobilku mendadak mogok di atas rel, beberapa detik kemudian, kereta lewat begitu saja, melindas mobil dan aku yang masih terjebak di dalamnya. Naas, jiwaku tidak dapat diselamatkan .. “, ujarnya, yang membuatku terngaga dan galau, harus berduka atau bahagia.
Astaga ! “, pekikku tertahan.
Hei, bukankah ini romantis ?! Tepat di hari ulang tahunmu, aku menyusulmu. Aku tidak harus merana sendirian tanpamu. Aku tidak harus hanya menyambangi tanah kubur dan batu nisanmu .. Ah, sekarang aku bisa kembali memelukmu, kembali menciummu, kembali memainkan indah rambutmu .. Hanya saja, aku tidak bawa mawar putih, hancur tadi .. “, kembali dia memelukku, erat. Terlihat sekali, selain bahagia, tidak ada lagi yang dia rasakan saat ini.
Aku menggeleng dan tersenyum tipis. Mengkhawatirkannya ..
Jangan sedih, Cinta .. Harusnya kamu bahagia .. “, lanjutnya, seperti paham kegelisahanku.
Aku mengangguk, kemudian dia mengecup keningku.
Oh ya, satu lagi, kamu tetap cantik, seperti saat aku menyuntingmu dua puluh enam tahun lalu .. “, desisnya.
Romaku meremang. Satu sensasi yang sudah lama tak aku rasakan, sejak aku meninggal, enam tahun silam ..
Selamat ulang tahun, Ya Cinta .. ”
Kami pun tersenyum. Berdua ..
###

1 komentar:

  1. Teman-teman, mohon maaf, ada kesalahan di tulisan saya diatas ..
    Tema tertulis LESBIAN, seharusnya tertulis TANGGAL CANTIK ..
    Maaf untuk kesalahan ini .. :)

    BalasHapus

SANGAT DIANJURKAN untuk saling mengapresiasi atau mengkritik tulisan satu sama lain. Kita sama-sama belajar ya!