Oleh: @iffagitha
Aku sedang jatuh cinta pada dia yang tak tergapai. Tak apa, yang penting aku bahagia. Bahagia dapat memandanginya dari kejauhan serta mencuri kesempatan untuk berpapasan denganya. Ya , hanya berpapasan tidak untuk bertegur sapa dengannya karena aku tak punya nyali.
Senyuman tak pernah luput dari bibirku kala aku memandangnya. Apalagi jika dirinya tak sengaja melirik kearah ku seolah mata kami bertemu, hatiku sangat berlonjak gembira. Tak heran beberapa temanku berpendapat aku agak sinting. Aku tak peduli, karena aku sedang jatuh cinta.
“hati-hati, jangan berharap terlalu tinggi. Kalo jatoh sakit” ujar salah seorang temanku.
Aku hanya tersenyum mendengarnya. Tidak ada yang salah dengan perkataan temanku. Dia benar, 100% benar. Namun lagi-lagi aku tak peduli. Bukan karena aku sedang jatuh cinta, namun aku memang tak peduli dengan rasa sakit.
Sakit. Taukah kamu seberapa seringnya dirimu mendatangiku? Menyuramkan hari indahku, mengundang air mata untuk singgah dipelupuk mataku. Tidak pernahkah dirimu merasa bosan? Mengusir sang senyum dan membiarkan diriku ditemani oleh tangis.
Aku sudah bosan denganmu, wahai rasa sakit. Aku tidak peduli lagi bagaimana kamu akan datang. Aku tak peduli berapa lama lagi waktuku dengan sang senyum. Aku tahu dan sangat tahu kamu pasti akan datang dengan membawa airmata, entah seberapa derasnya air yang kali ini akan kamu turunkan darimataku.
Namun, sekali lagi aku tidak peduli. Karna aku sudah kebal.
Blog untuk memajang hasil karya partisipan #WritingSession yang diadakan setiap jam 9 malam di @writingsession. Karena tidak ada yang bisa menghentikan kita untuk berkarya, bahkan waktu dan tempat.
Peringatan keras: setiap karya yang dimuat di Writing Session dilindungi UU hak cipta & penjiplakan pada karya tersebut memiliki sanksi!
Makna nya bagus ih....penggambaran perasaan si tokohnya dapet bgt
BalasHapusDeskripsi yang menarik dan detail. Like it :). Lebih eksplor ttg rasa sakitnya pasti bakalan tambah seru dan jleb bgt.
BalasHapusTau nggak, iffa?
BalasHapusrasanya seperti berada disana, disampingmu
merasa seperti yang hampir dirasakan.
ngena.
iffa keren :D
BalasHapusterimakasih komentarnya.
BalasHapushanya mencoba menuliskan apa yang pertama kali tersirat saat berhadapan dengan kata 'sakit'
:)
suka bagian jatuh cintanya, ngena banget. berasa kayak lg jatuh cinta sendiri ngebacanya :D
BalasHapus