oleh: Michan
Tidak Tahu, Tidak Peduli
Hidup tanpa sakit hati? Jangan harap. Maka aku memilih untuk tidak peduli.
Itulah dasar teorinya. Ketika tiap pagi aku melihatmu berlalu-lalang di jalan yang sama. Tiap pagi duduk menunggumu di tempat yang sama. Melihatmu dengan perasaan sama, berlawanan dengan logika. Melihatmu dengan perasaan yang tak jelas warnanya.
Membeku tanpa mengharap simpul senyummu, entahlah. Hanya untuk melihat setitik matamu dari kejauhan. Walau beberapa detik, menguji titik nyata atas sesuatu kasat mata di antara kita. Lantas kalau teruji memangnya kenapa? Aku tidak tahu.
Mengenal keberadaanmu sungguh membuatku merasa menjadi manusia paling tidak berpengetahuan di dunia. Aku sungguh tidak mengetahui apa-apa. Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan. Aku bahkan tidak mengetahui warnamu sebenarnya. Mungkin hal yang paling kuketahui (dan kuhindari) adalah sakit hati.
Iya, jatuh cinta berarti bersiap sakit hati.
Mengapa aku mengetahui keberadaanmu ketika jiwaku masih remuk?
Aku tidak ingin tahu lebih jauh. Tidak ingin peduli padamu. Dengan tidak tegas aku memutuskan untuk mengacuhkan usahamu memulai pembicaraan. Dan hanya 10% kemungkinanku untuk menyapa bahkan melemparkan senyum manisku padamu.
Maaf, aku tidak peduli.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
SANGAT DIANJURKAN untuk saling mengapresiasi atau mengkritik tulisan satu sama lain. Kita sama-sama belajar ya!