Oleh: (Ajeng Wismiranti)
“Kenapa kau tuliskan itu tentangku?” tanyaku pada seseorang di hadapanku.
“Kenapa? Kau tak suka?” Jawabnya mengernyitkan sebelah alis.
“Bukan. Hmm, hanya saja, aku... aku...” pungkasku setengah.
“Apa? Aku tidak mengerti? Aku bodoh? Aku masih sedikit ilmu?” Sanggahnya.
“Aku hanya ingin kau tahu. Tentang sesuatu.” Lanjutku, mencoba menjelaskan.
“Apa” tanyanya malas.
“Aku, sering merasakan sesuatu. Aku tak pernah tahu apa maksudnya. Dan aku tak pernah berpikir tentangnya, sebelumnya. Ia sering berubah. Sering bahagia tapi sering hina. Dan ia selalu saja menyergapku. Aku...” Lanjutku menerangkan perasaanku.
“Sudah.” Potongnya. “Kau bukan tak pernah tahu, tapi tak mau tahu. Kau yang selalu ingin berair mata, bersakit-sakitan, bermain hujan. Untuk apa? Untuk menyamarkan semuanya? Semua yang kau sebut sesuatu itu?” jawabnya makin sinis. “Apa kau lupa? Kau lupa menolehku. Kau lalai melihatku. Hanya untuk sejenak saja, kau luangkan barang satu menit untuk tahu apa yang aku mau. Tapi...”
“Maaf, aku perlu waktu. Bukan satu menit yang dengan mudah kau bicarakan. Aku butuh tak hanya satu hari penuh untuk mengartikan semuanya. Aku juga butuh seseorang yang mampu meluruskan ketidakenakan dudukku. Aku butuh...” jelasku agak sedih.
“Butuh apa lagi? Sedangkan semua yang kau butuh telah dipenuhi-Nya? Apalagi?” Tanyanya makin sinis. “Hmm... aku curiga, jangan-jangan kau hanya ingin kesenangan. Jangan-jangan kau hanya berpura-pura tak mengerti dan akhirnya membodohkan dirimu sendiri? Jangan-jangan kau hanya ingin dunia dan segala isinya?”
“Tidak” teriakku sambil melemparkan vas bunga ke arah cermin di hadapanku.
Blog untuk memajang hasil karya partisipan #WritingSession yang diadakan setiap jam 9 malam di @writingsession. Karena tidak ada yang bisa menghentikan kita untuk berkarya, bahkan waktu dan tempat.
Peringatan keras: setiap karya yang dimuat di Writing Session dilindungi UU hak cipta & penjiplakan pada karya tersebut memiliki sanksi!
Awalnya tidak menarik, dipertengahan sempat oke banget, tapi di akhir kembali tidak menarik. Akhir yang seperti itu sudah terlalu klise, sudah banyak yang menggunakannya.
BalasHapus