Peringatan keras: setiap karya yang dimuat di Writing Session dilindungi UU hak cipta & penjiplakan pada karya tersebut memiliki sanksi!

Jumat, 17 September 2010

Macapat Durma

Oleh: Aveline Agrippina
http://smallnote.multiply.com


Kau dengar lagu itu? Tembang Durma pemanggil kuntilanak? Cobalah kau lihat di bawah pohon di rumahmu, seorang kuntilanak sedang tertawa setelah kakek di sebelahmu menembangkan tembang Jawa itu. Ya, aku tahu kau tak mengerti apa yang ditembangkannya, tetapi ia bisa memanggil kuntilanak berkumpul.

Begidikkah kamu?

Malam semakin larut, dapatkah kau dengar tawa kuntilanak itu? Kakek yang tak pernah kau ketahui masih menembangkan lagu itu, lagu yang paling ditakuti oleh masyarakat Jawa. Kakek mendurma. Coba sekali lagi, kau lihat di bawah pohon di rumahmu, kuntilanak masih berdiamkah di sana?

Bergidikkah kamu?

Dan kuntilanak itu tetap berdiri manis, tertawa, di halaman rumahmu. Di bawah pohon itu. Suara durma masih terdengar. Tapi... kakek yang kau lihat tadi, di mana dia?

Bergidikkah kamu?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SANGAT DIANJURKAN untuk saling mengapresiasi atau mengkritik tulisan satu sama lain. Kita sama-sama belajar ya!