oleh : kembangbakung
Pernah coba, kalau menjadi mata memandangi mata dan dunia di balik kelopak mata? Pernah lihat satu titik di luar jangkau benda? Tidak jauh, tidak dekat. Di antara. Jarak tak berhingga namun terlihat.
Pejam. Gelap. Lalu bentuk-bentuk itu berdenyar-denyar. Eh, mereka berlari-lari. Di bawah tekanan. Saling tabrak. Saling sikut. Saling dorong. Tanpa mengurangi kecepatan. Ruangan terlalu sempit. Tapi seluas apapun yang disediakan, mereka akan selalu desak-desakan. Melingkupi semua kosong. Tak ada bilangan nol.
Katanya, itu molekul udara. Sama, seperti kala mata terbuka, menantang langit biru. Bentuk-bentuk itu ada di sana. Berperilaku sama. Lari-lari, saling tabrak, saling sikut. Berdesakan. Memenuhi tempat yang ada. Bagai hampa tetapi ada. Maya. Tak kasat, tapi kalau mereka terburai, melepaskan gandengan, paru sesak, ujungnya mati.
Jadi ingat, saudara kecil lain dari bentuk-bentuk itu. Bedanya mereka punya ekor. Pelari kencang. Licin dan basah. Pembalap masa depan. Sangat bersemangat. Tapi masa hidupnya pendek. Kejar target. Mereka berlomba mencari ratu bulat ranum yang angkuh, cuma menerima satu tamu dalam sekali masa. Ya, mereka pasukan sperma yang ceriwis dan gesit (Walaupun ada juga sih, yang lamban dan akhirnya menyerah di tengah jalan). Pemburu hadiah. Dapat atau mati.
Semesta ini penuh kesibukan. Semuanya punya misi. Wujud sehalus apapun 'ngemban tugas di mayapada. Memenuhi ruang, menyesaki takdir, menuju sasaran, lalu mati. Selesai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
SANGAT DIANJURKAN untuk saling mengapresiasi atau mengkritik tulisan satu sama lain. Kita sama-sama belajar ya!