Peringatan keras: setiap karya yang dimuat di Writing Session dilindungi UU hak cipta & penjiplakan pada karya tersebut memiliki sanksi!

Minggu, 19 September 2010

Surat dari Anak Robot

Oleh Petjinta Kajoemanis
http://cinnamome37.blogspot.com/2010/03/surat-dari-anak-robot.html
'Children must be taught how to think, not what to think.'
-Margaret Mead



Untuk para orang tua yang melahirkan robot-robot.


Kalian dulu berkata, jangan banyak bertanya. Ya adalah ya, tidak adalah tidak. Dan tidak ada penjelasan mengapa. 

Kalian dulu berkata, ayah adalah orang untuk didengar, bunda adalah orang untuk dituruti, dan kami terlalu kecil untuk mengerti. Lalu kami mulai tertular robot-robot mainan, yang hanya mengikut. 

Kalian dulu berkata, nanti kamu akan tahu pada saatnya, tidak ada gunanya untuk mengetahui segalanya. Lihat saja apa yang bisa terlihat. Dengar saja apa yang bisa terdengar. 

Ya, kami akan tahu pada saatnya nanti, tapi tak bisakah kalian berbagi? 

Kalian selalu menganggap pikiran-pikiran muda ini hanya untuk dibentuk. Tak ada kesadaran bahwa pikiran-pikiran muda ini berlari lebih cepat dari pikiran-pikiranmu. Ada jiwa-jiwa yang lebih tua dari jiwa-jiwamu.

Kalian meninggalkan kami, dengan kebingungan dan kekecewaan. Dan bersama mereka kami menarik diri, mencari tempat sendiri bagi pikiran dan jiwa kami. 

Kalian berkata mengenai hak. Hak milik orang yang merasa tua dan bisa berucap apa yang mereka mau. Dan entah kemana hak yang haus ingin tahu ini menguap.

Atas nama ego, pikiran-pikiran tua kalian bercerita tentang kebijakan, tentang pengetahuan, tentang segalanya. Tidak mau disalahkan mereka tidak tahu apa-apa. Tapi ucap hanya ucap, kalian tidak pernah mengatakan yang sama untuk diri sendiri. 

...

Kalian dulu berkata, semua orang sama saja. Hanya mahluk-mahluk siang berpayung matahari, bertudung rembulan di malam hari.

Pada satu hari kemudian kami tahu karena semesta berkisah tentang bijak. Berdiam  membuat matahari mengantarkan kehausan. Bergerak membawa kita berjalan mencari air yang sejuk.

Semesta yang berkata. Semesta yang mengajar. Bukan kalian.

Jadi di sinilah kami. Berdiri di jalan masing-masing, dengan langkah masing-masing. Dengan  takut, sakit, derita , dan berjuta keraguan yang terpupuk. Karena kalian tidak menganggap kita adalah pikiran dan jiwa yang hidup.




Salam,

Anak robot.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SANGAT DIANJURKAN untuk saling mengapresiasi atau mengkritik tulisan satu sama lain. Kita sama-sama belajar ya!