Peringatan keras: setiap karya yang dimuat di Writing Session dilindungi UU hak cipta & penjiplakan pada karya tersebut memiliki sanksi!

Kamis, 30 Desember 2010

Abang, Aku Benci Kenangan


Oleh : Lintang

BRUKK!! Sebuah buku ukuran A5 jatuh dari tumpukan buku di tanganku. Kutaruh tumpukan itu di atas meja kecil dan kulangkahkan kakiku mendekati buku mungil itu. Oh, itu buku catatan harianku saat SD.

Di halaman pertama terlihat tulisan tegak bersambung dengan tinta ungu. Isinya biodataku. Lucu sekali. Di sana tertulis kata mutiara yang kubuat sendiri.

"Kenapa ada pelangi? Agar aku dan kamu tau Tuhan Maha Adil."

Aneh, tapi menarik, menurutku tentunya. Halaman-halaman berikutnya tidak menarik perhatianku sampai aku bertemu pada satu halaman dengan tulisan besar-besar: SELAMAT, SEKARANG KAMU 9 TAHUN! Kubuka lagi, halaman berikutnya tertempel fotoku bersama sahabat-sahabatku, Intan, Putri, Anggi, dan... ada Icak. Halaman ini lebih kusam dan keriting dari yang lain. Hatiku berdesir. Sudah 10 tahun terlewati, tetapi aku masih sering menangis mengingatnya. Ia telah pergi. Apa kau tahu rasanya kehilangan sahabatmu? Perih sekali apalagi saat kutahu ia melepaskan nafas terakhirnya karena aku.

Aku merindukanmu, sahabat sekaligus abangku. Mama bilang, kamu akan selalu ada menjagaku di hatiku bersama kenangan kita selama 9 tahun. Boleh aku menolak saja? Aku tidak ingin mengenang, aku ingin kamu disini.

Abang, aku benci kenangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SANGAT DIANJURKAN untuk saling mengapresiasi atau mengkritik tulisan satu sama lain. Kita sama-sama belajar ya!