Oleh: @peri_hutan
http://zhuelhiez.posterous.com/
Aku menanti. Mereka sedang membuat undian untuk permainan ini. Aku berharap menjadi yang pertama, aku tidak ingin mendapatkan sisa. Sial, itu kata mereka untuk julukan yang terakhir karena aku tidak akan bisa memilih, menentukan peran apa yang aku inginkan.
Mereka mulai mengocok dan menyuruh kita untuk mengambil undian. Jantungku berdebar, ini penentuan hidup dan matiku. Mereka semua sudah mengambil undian, tiba giliranku. Tanganku dingin, dengan gemetar aku mengambil kertas yang digulung kecil itu, berdoa agar menjadi yang pertama walaupun aku pengambil yang terakhir.
Tuhan, Dia mendapatkan undian nomer satu. Dia yang akan membuat cerita ini.
Malaikat, dia kaki tangan Tuhan, dia selalu mematuhi perintahNya, dia berada pada posisi ke dua.
Setan, bencana alam semesta, dia yang akan memerankan orang jahat, yang nantinya akan selalu menghasut. Ada di rangking ke tiga.
Bumi, setting yang akan dilakukan permainan ini. Mendapatkan urutan ke empat.
Manusia, peran yang paling sial, dia selalu bingung harus memilih apakah harus mengikuti bisikan malaikat atau setan, dia tidak bisa menentukan pilihanya sendiri.
Sebelum aku membaca kertas yang ada ditanganku, aku mengamati mereka satu persatu, ada yang senang karena mendapatkan peran Setan, dia berkata.”Gw bisa melakukan apa pun sesuka dan sebebas yang Gw inginkan”. Orang kedua berteriak senang karena mendapatkan peran menjadi Bumi.”Aku akan menyediakan tempat yang paling indah dan lengkap yang pernah ada”. Orang yang ketigamendesah kecewa, dia gagal mendapatkan peran Tuhan yang berarti dia yang akan menjadi Malaikat. Ini berarti tinggal ada dua pilihan yang tersisa, yang pertama atau menjadi yang terakhir.
Aku kembali berkonsentrasi pada kertas kecil ditanganku, aku membukanya perlahan dan masih melafalkan doa. Nomer 5, kiamat bagiku. Aku tak akan pernah bisa menjadi apa yang aku inginkan. Aku hanya bisa bergantung pada orang pertama, yang akan menentukan cerita.
Menjadi yang terakhir, apakah tidak ada pilihan lagi buatku?
Blog untuk memajang hasil karya partisipan #WritingSession yang diadakan setiap jam 9 malam di @writingsession. Karena tidak ada yang bisa menghentikan kita untuk berkarya, bahkan waktu dan tempat.
Peringatan keras: setiap karya yang dimuat di Writing Session dilindungi UU hak cipta & penjiplakan pada karya tersebut memiliki sanksi!
This is my favorite short story for last session, honestly :)
BalasHapuswah makasih, awalnya ragu - ragu mau ngirim, malu :p
BalasHapus