Oleh: Kania Praminda
Bandung, 28 september 2011
Ini bukan main-main..
angin sudah berpindah dan aku bukanlah aku..lalu salah siapa
Jaring hitam pekat pada tembok hati telah usang lalu hilang
Dulu birunya langit membuatku tertawa
jemari menguntai bagai puisi cinta Ali baba
Kerumunan datang dan aku menghilang
Jatuh bukan pilihan lalu kau datang mendendang
menjahit barisan luka yang dia tinggalkan
Siapa bilang dia temanku?
kami bersahabat menusuk tanpa berbicara
Harusnya kurebut angin dari wajah manisnya
Dan mereka akan berteriak melempari lumpur tanda peperangan
hanya saja aku mampu
Mawar putih dan Lili suci yang kau tawarkan layu terasamkan luka
Coba saja putar waktu bisa kita jelajahi hutan penuh rintang
Lalu aku pilih diam
menunduk memilin hati
Hanya aku jelas hanya aku
Tak ada angin tak pula ada kau
menghilang bekas jejak di rumput hati
Andai masih aku mengandai
jika perang telah meredam
Haruskah ku buang mawar itu?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
SANGAT DIANJURKAN untuk saling mengapresiasi atau mengkritik tulisan satu sama lain. Kita sama-sama belajar ya!