Oleh C.Nadia
Ya, ya, ya... sudah dapat diduga bahwa yang biasanya mengejutkan itu adalah hadiah ulang tahun.
Tapi apa yang kualami –orang lain pun bisa saja mengalami– adalah sesuatu hal yang tidak pernah kulupakan sampai saat ini. Sementara waktu tidak berkompromi, seakan melewati begitu saja saat di mana aku mengikuti ujian nasional, mengikuti ujian saringan masuk ke universitas, hinggacombo UTS-UAS yang berkali-kali kulewati hingga tingkat ketiga, kejadian yang sungguh berkesan itu masih dapat kuputar ulang kembali di dalam otakku hingga perasaanku yang begitu bahagia pun masih terasa.
-----
Di hari ulang tahunku yang mungkin tidak terlalu spesial dibandingkan angka yang lainnya, seperti 17 atau pun 21, aku mendapatkan dua buah hadiah yang sangat membingungkan. Sebelum aku boleh membuka keduanya, ketiga teman baikku ditambah dengan pacar salah satu dari mereka menyeretku ke tempat yang sudah cukup sepi pada jam 4 sore, yaitu di pojokkan kantin sekolahku dengan atap seng menutupi beberapa bangku panjang di bawahnya. Aku pun baru sadar beberapa hari setelahnya bahwa tujuan mereka membawaku ke sana agar tidak memancing perhatian teman-teman lain yang telah memberiku kado tapi belum mengetahui apa saja isinya.
Aku terlihat sangat senang dan mereka terlihat sangat mencurigakan. Setiap perkataan yang kuucapkan menimbulkan tawa tersembunyi. Apalagi dengan polosnya aku membuka kedua bungkusan itu di depan mereka berempat ditambah dengan sorotan handycam yang merekam kegiatanku.
Apa isi dari bungkusan kado tersebut?
Sebuah T-shirt coklat bergambar sapi di tengahnya.
Apa isi dari bungkusan kado kedua?
Sebuah T-shirt hitam bergambar sapi di tengahnya.
Aku tidak dapat berekspresi apa-apa. Aku masih ingat waktu itu aku bersihkeras berpikir bahwa ada maksud tertentu pada kedua baju yang sama ini dan tidak meremehkan hasil kerja keras mereka yang telah membelikannya. Hingga akhirnya aku melihat keganjilan di dalam kartu ucapannya. Aku tidak dapat mengingat apakah ada gambar atau tidak di dalam kartunya. Terbuat dari apakah kartu tersebut. Atau ada quote apakah yang dapat menyentuh hati.
Sesuatu yang menarik berasal dari nama-nama orang yang tertera di sana.Begitu melihat nama-nama tersebut, otakku langsung berputar untuk mencari hasil perhitungan. Bila diasumsikan bahwa dua buah T-Shirt bersama dengan kertas kado dan barang lainnya berharga 100 ribu —walaupun tak layak dibahas—angka 2 ribu per orang itu sudah cukup membuatku mengerenyitkan dahi tanpa henti.
Ada yang salahkah dari perhitunganku?
Apakah bajunya berharga lebih dari itu?
Aku sangat bingung. Karena kado yang kudapat adalah 2 buah T-Shirt dengan jumlah orang yang memberikan hadiah padaku tertulis 50 orang.
Hari ulang tahunku berlalu dengan cukup membuatku bingung selama perjalanan pulang dari sekolah.
Keesokan harinya....
'Teng Teng Teng!'
Eh, Bukan. Bel istirahat sekolahku tidak bersuara seindah itu tapi lebih mirip deringan pemadam kebakaran.
'Teeeeeeeet!'
Belum sempat aku mengeluarkan bekal minum, Valen dan Ana sudah berada di ambang pintu kelasku.
“Ini... kartu ucapan yang sebenernya.” Kartu buatan tangan sendiri itu tergeletak manis di atas meja kayu –di depanku– . Aku tidak sadar mengapa mereka berdua itu begitu tidak sabarnya melihatku tidak berekspresi apa-apa saat selesai membacanya. Yang kulihat pada kartu ucapan saat itu hanyalah beberapa quote sederhana yang tidak spesifik, gambar-gambar lucu, dan hiasan warna-warni yang biasanya dibuat oleh Valen, gadis kreatif yang serba bisa dalam banyak bidang.
“Baca yang bener donk!”
Beberapa menit kemudian, barulah aku sadar ada suatu kata sandi tersembunyi yang menyuruhku untuk berlari sepanjang koridor SMA. Saat itu juga aku langsung diseret oleh Ana dan benar-benar berlari menyusuri koridor dari kelas A (kelasku berada) hingga kelas F. Sampai sekarang pun aku masih dapat merasakan sensasi berlari menyusuri koridor –yang cukup ramai dilewati siswa-siswi sekolahku– demi mendapatkan kata-kata sandi dan hadiah-hadiah yang sudah dipersiapkan oleh Valen, Ana dan Nia, ketiga teman baikku yang menjadi tim kreatif untuk ulang tahunku kali ini.
Sebagai contohnya,salah satu kata sandi yang berkesan bagiku adalah:
“Krem, Oranye, Besar, Tidak Kelihatan.”
Begitu melihat kertas kecil berisi kata sandi tersebut, apa yang akan terbayangkan? Jujur saja, saat itu aku tidak dapat membayangkan apa-apa.
Walaupun kata sandi yang diberikan tampak tidak berguna untuk menemukannya, usaha yang kulakukan untuk mendapatkan harta karunku itu adalah nol besar. Begitu memasukki kelas yang dituju, dalam waktu sepersekian detik sudah dapat terlihat sesosok besar berwarna krem dan oranye yang berada pada jarak terjauh dari pintu. Keisengan temanku untuk mematikan lampu kelas nampaknya sia-sia, karena benda tersebut terlalu mencolok untuk diletakkan begitu saja di atas meja.
‘Krem, oranye, besar, dan tidak kelihatan’ berubah menjadi sebuah boneka anjing berwarna krem dengan kuping oranye-hitam yang mempunyai tinggi kira-kira setengah meter dengan perutnya yang begitu enak untuk dipeluk.
Akhirnya meja kelasku penuh dengan hadiah yang tersembunyi dari kelas B sampai kelas F. Aku sangat terharu melihat perhatian mereka yang tersirat dalam hadiah-hadiah ulang tahunku tersebut. Hadiah tempat bekal dan botol minum baru menjadi subtitusi untuk jenis barang sama yang telah hilang seminggu sebelumnya. Pita rambut warna warni menghiasi rambutku pada hari-hari ke berikutnya. Dan tas cantik yang dapat diisi berbagai macam barang karena volumenya cukup besar hingga sekarang telah menemani hari-hari kuliahku.
Tapi ternyata aku tidak dipersilahkan untuk berhenti berteriak excited seperti saat mendapatkan hadiah sebelumnya. Saat memasukki kelasku sendiri, lebih tepatnya saat melihat isi di dalam tasku sendiri, aku pun menemukan kartu ucapan sebenarnya dari kelima puluh orang yang memberiku hadiah-hadiah berharga tersebut.
Kartu ucapan itu tidak biasa. Aku memang pernah meminta kartu ucapan yang sangat panjang dan berkesan. Tapi aku tidak akan pernah menyangka bahwa aku akan mendapatkan kartu ucapan lebih tinggi dari tinggiku sendiri begitu masing-masing kartunya dilebarkan dan disusun bertingkat. Ketika disusun bagian depannya tertulis sebuah ucapan selamat ulang tahun dalam beberapa huruf yang sengaja dibentuk unik dengan kertas lipat. Sedangkan di belakangnya terdapat ucapan-ucapan dari kelima puluh temanku yang tidak pernah bosan kubaca ulang hingga sekarang Kartu ucapan itu memang tidak biasa.
Hari ulang tahun ke-18 ku hingga kini masih menjadi ulang tahun paling ‘heboh’ di sepanjang hidupku. Satu hari penuh dengan kejutan yang direncanakan oleh teman-temanku itu benar-benar sukses. Sukses membuatku benar-benar senang, kebingungan, letih berlari, dan kerepotan membawa semua hadiah, terutama saat membawa si boneka setinggi setengah meter.
-----
N.B: Cerita ini dipersembahkan untuk teman-teman SMA ku tersayang. Terima kasih banyak,teman-teman. Miss u all so much!
Mwaahahahahhaahahhahahhah....
BalasHapusSaye baru mbace...
Huhuhu.... Gw bahkan lupa kalo shari sblmnya qt ngrekam aksi "kaget" dksh kado kembarmu ntu.. Xp
Your writting brings back old memories..
Dan dikemas scr kronologikal skali sampe2 ingatan d otak kembali berputar.. Haaaa...
Bner2 jd rindu masa2 SMA lg yaaa.. >__<
Miss u toooo so muuuuch minna-san!!!
-Ana
Pertama-tama saya mengucapkan terima kasih karena admin sudah mau mengomentari cerita saya. Semoga saya dan para penulis lain semakin termotivasi untuk menulis dengan adanya wadah yang kece seperti ini
BalasHapus(buseeet... udah kayak mau menang Grammy Awards aja)
trus saya juga mau minta maaf kalau tempat komennya malah jadi tempat reunian.
hehe
@Ana: sama kok, "kejutan" hari H itu malah kadang terlupakan..hahahaha
dan anyway saya lagi pake bajunya loh. =p
-Risa-