Oleh: Riezky Oktorawaty (@riezkylibra80)
Semua berguguran. Satu persatu meninggalkannya. Tanpa kompromi mereka mengundurkan diri. Berbagai cara telah dilakukannya, tanpa hasil.
Satu hari... Dua hari... Masih dia abaikan.
Seminggu... Sebulan... Bersabar dia abaikan.
"Lady, bagaimana dengan novelmu."
"...."
"Lady!" bentak pria berkumis tak sabar.
Wanita berkaca mata yang dipanggil Lady oleh pria berkumis ini, tiba-tiba meninggalkan ruangan tanpa pamit. Si pria berkumis hanya melongo.
*
Layar laptop menampakkan halaman MsWord yang kosong melompong. Jangankan huruf, tanda baca pun tak tampak.
Lady adalah seorang wanita berkebutuhan khusus, ya dia bisu. Menulis adalah sarana komunikasi sekaligus jembatan penghubung dunia luar.
Novel yang sejatinya menjadi novelnya yang ke 13, terbengkalai. Ya, semua karena teman sekaligus rekan sejatinya tiba-tiba meninggalkannya. Yang ia tahu, novel ini dibuat khusus untuk mencari Ibu kandungnya. Beliau meninggalkannya di panti asuhan. Kata ibu panti sih di dalam keranjang bayi yang ditinggalkan ada novel berjudul Dia Peri Kecilku. Nama pengarang novel itu sama dengan nama yang tertulis di dalam surat.
Lady menimang-nimang buku kenangannya. Satu-satunya peninggalan Ibu kandungnya.
"Hai, 26 hurufku. Apakah aku terlalu keras mempekerjakanmu."
"Hai, 26 hurufku. Ini adalah novel impianku, kalian mau tahu apa judulnya, IBU."
"Hai, 26 hurufku. Aku janji setelah novel ini kita akan bersenang-senang."
*
Esok paginya, pria berkumis tercengang. Lady tersenyum lega.
"Terima kasih 26 hurufku. Kalian rekan sekaligus sahabat sejatiku."
*
"Hai A, B, C...Z wanita ini menjanjikan kita senang-senang. Kalian setuju membantu dia menyelesaikan Novel impiannya ini?"
"Setuju, akhirnya kita benar-benar dipekerjakan sesuai hati dan kesenangannya, bukan sekedar tuntutan editor."
26 huruf dan Lady terangkai dalam Novel Best Seller - IBU.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
SANGAT DIANJURKAN untuk saling mengapresiasi atau mengkritik tulisan satu sama lain. Kita sama-sama belajar ya!