Peringatan keras: setiap karya yang dimuat di Writing Session dilindungi UU hak cipta & penjiplakan pada karya tersebut memiliki sanksi!

Selasa, 19 Juli 2011

You

Oleh: Jenny Thalia F (@JennyThaliaF)


Mama mengira aku sedang "terjangkit" insomnia. Mama sepertinya tidak sadar, bahwa anak gadisnya telah menemukan seseorang yang menginginkan dunia ini tidak berhenti saat ia tidur, agar ia tetap sadar bahwa dunia masih berputar sepanjang waktu dan dia masih ada di sini.


"Angie, kok matamu berkantung gitu sih?"
Angie menatap cermin kecilnya, untuk membuktikan kata-kata Saka tadi. "Ah, masa sih?”

Saka menatapnya dengan tatapan menyelidik. “Tugas akhir-akhir ini kan nggak banyak, terus kamu begadang untuk apa?”

“Ng, aku...”

Derap langkah kaki Pak Nanto kian terdengar dan kini beliau sudah ada di hadapan seisi kelas. Terpaksa obrolan itu tidak berlanjut, karena kalau ia, mereka akan menghadap sang tiang bendera sampai jam istirahat kedua.

***

“Saka, aku kayaknya kena insomnia nih. Susah tidur melulu nih,” kata Angie sambil menggandeng lengan kokoh lelakinya itu, berjalan pulang bersama seusai sekolah memang sering menjadi momen yang manis bagi mereka berdua.

“Duh, kamu tuh ada-ada aja deh. Masa iya aku harus ngelonin kamu dulu sih baru kamu bisa tidur?” Saka tertawa kecil sambil mengelus rambut Angie yang halus. Angie tertawa halus—namun palsu.

Dalam hatinya ia mengakui, ini bukan sekedar insomnia biasa. Ia tidak bisa tidur karena selalu memikirkan Saka.

Ia, memikirkan dia. Karena beberapa hari yang lalu, Angie menemukan kertas hasil pemeriksaan darah Saka yang tercecer begitu saja di meja saat mereka sedang belajar berdua di rumah Angie. Mungkin surat itu terselip dan Saka lupa mengamankannya.

Ia tidak terjangkit insomnia.

Tetapi, hasil positif bahwa Saka mengidap HIV itu lah yang membuatnya tidak bisa tidur. Takut esok ia tidak bisa melihat lelaki yang dicintainya itu.

Takut esok, jika ia terbangun, Saka sudah pergi dijemput melalui penyakit dari kedua orangtuanya yang telah meninggal lebih dahulu karena penyakit itu

1 komentar:

SANGAT DIANJURKAN untuk saling mengapresiasi atau mengkritik tulisan satu sama lain. Kita sama-sama belajar ya!