Peringatan keras: setiap karya yang dimuat di Writing Session dilindungi UU hak cipta & penjiplakan pada karya tersebut memiliki sanksi!

Rabu, 13 Juli 2011

Hai Tujuh Tahunku

Oleh @aiiusisebelas



Hai Tujuhtahunku *re : kamu
Uhmm ...jadi kepikiran kamu deh. Kira-kira kamu di belahan bumi bagian mana sekarang? Lama tak berjumpa denganmu.
Masihkah tubuh kekarmu dengan kulit putih yang khas menjadi idaman wanita? Masihkah suara serak-serak ‘becek’ itu yang membuat wanita tergila-gila? Masihkah senyum manismu  itu yang membuat wanita terhipnotis?
Rindu.
Yah aku merindukanmu. Aku merindukan semuanya tentangmu.
            Rindu tak tertahankan memenuhi dada ini. Sesak !
            Andai mulut ini tak terkunci sudah pasti lidah ini  mengungkapkan semuanya (emang berani?). Semuanya ...tentang rasa ini, tentang hatiku.
            Tentang hati yang tak bisa berdusta, betapa aku mencintaimu.

            Hai Tujuhtahunku ...
            Tahukah Kau, tujuh tahunku kosong tanpamu.
            Tahukah Kau, manakala sang mentari berpijar ku harap senyummu lebih dahulu menyambut hariku.
            Tahukah Kau, manakala air langit itu jatuh ke bumi ku harap bayanganmu bermain di bawah sana mengajakku menari mengikuti alunan air hujan yang jatuh.
            Tahukah Kau, manakala sepinya malam datang ku harap kau datang  mengusirnya dengan candamu.
            Tahukah Kau, manakala ku tarik selimut sebelum berangkat ke dunia mimpi ku selalu berdoa semoga ku bisa menjamahmu disana.
            Tahukah Kau, aku jenuh menunggumu!
            Hah. Penat !
            Tidakkah kau rasa apa yang ku rasa. Rasa cinta yang membuncah lebih dari biasanya. Rasa cinta yang masih terpenjara. Rasa cinta yang dari dulu tak pernah berubah, hanya untukmu ...hanya untukmu Tujuhtahunku.

            Sekuat hati ini mencoba berlari
            Tetapi hati ini menuntunnya kembali
            Ke bait pertama, ke bait pertama
            (Bait Pertama- Sheila on 7)

            Telah ku coba untuk melupakanmu, tapi ...hah, tak bisa.
Entah kenapa aku tak bisa melupakanmu.

            Hai Tujuhtahunku ...
            Tahukah Kau, betapa berontak hatiku saat ku coba mencintai yang lain.
            Saat raga ini telah tertambat pada cinta yang lain, namun hati tetap ...tetap menambatkan satu nama yaitu kau, Tujuhtahunku.
            Ironis memang saat jiwa dan raga tak menyatu penuh.
            Mulut dan perasaan tak kompak !
            Layaknya kunci dan gembok. Hati ini bak gembok yang bisa dibuka dengan kunci yang tepat yaitu Kau. Hati ini terkunci, tak bisa terbuka kecuali kau yang membukanya (ngarep :D).

            Hai Tujuhtahunku ...
            2555 hari aku setia dalam diammu.
            2555 hari aku setia dalam tatapan dinginmu.
            2555 hari aku setia dalam senyum kecutmu.
            2555 hari aku setia dalam sayatan luka yang kau beri.
            Aku setia ...

            “Setia? Atau bodoh?. Mana ada cinta seperti ini. Ini bodoh”.
            “Nungguin orang yang gak pantes ditunggu!”.
            “Kayak gak ada cowok lain aja”.
            “Udahlah, masih banyak diluar sana yang lebih menantimu”.
            Sekelibat ocehan acap kali ku dengar.
            Biar saja. Toh yang merasakan juga aku.
            Kedengarannya egois memang, tapi yah ...
            Kadang aku mikir kok bisa yah aku suka sama kamu?. Benar kata Agnes Monica, cinta kadang tak ada logika ! Cinta yah cinta, mikirnya belakangan. Haha :D.
           

           
           

            

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SANGAT DIANJURKAN untuk saling mengapresiasi atau mengkritik tulisan satu sama lain. Kita sama-sama belajar ya!