oleh: Ririn Tagalu (@ririntagalu)
Mengapa? Berikut disertakan penjelasannya.
1. Kalimat pertama biasa saja. Sesungguhnya, keindahan dari untaian cerita ini baru terasa setelah melewati first half (setelah tanda ***). Kalimat tipikal yang digunakan untuk membuka sebuah cerita, namun tetap saja bagus dan mengena. Skor 2.
2. Twist ada! Baca sampai akhir dan kamu akan menemukannya! Sebuah twist yang telah disusun dengan sangat apik, jika kami boleh berbicara. Skor 4.
3. Penggunaan tanda baca tidak ada masalah. Skor 4.
4, Tulisan memang sesuai dengan tema, namun lebih menyorot pada Alzheimernya daripada foto. Skor 3.
5. Cerita tersajikan dengan cukup segar di mata pembaca, apalagi setelah membacanya sampai habis. Ralat, TERUTAMA jika membacanya sampai habis. Kenapa? Sebab kekuatan cerita ini bertumpu pada bagian kedua cerita, yang jelas posisinya kurang menguntungkan. Bagaimana jika, seorang pembaca yang cepat bosan dan baru membaca sedikit langsung menutupnya dan memutuskan untuk batal membaca? Hehe, skor 3.
6. Diksi tersusun dengan rapi. Bukan yang terbaik, tidak mencengangkan, namun jelas sudah memenuhi standar penulisan agar enak untuk dibaca. SKor 3.
Sekali lagi, penilaian ini tidak selamanya mutlak. Ini hanyalah penilaian subjektif dari admin. Jika ada yang berpendapat lain, itu sangat wajar. Silahkan tinggalkan jejak anda di cerita-cerita yang anda rasa 'layak' untuk mendapatkannya. Percayalah, penulis pun akan senang mendapatkannya :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
SANGAT DIANJURKAN untuk saling mengapresiasi atau mengkritik tulisan satu sama lain. Kita sama-sama belajar ya!