Peringatan keras: setiap karya yang dimuat di Writing Session dilindungi UU hak cipta & penjiplakan pada karya tersebut memiliki sanksi!

Selasa, 09 Agustus 2011

Perasaan Anonim

 Oleh Lilly Melinda (@melillynda)


Aku tidak tahu kenapa orang-orang yang sedang jatuh cinta itu mengatakan ada kupu-kupu di perut mereka. Bagiku bukan kupu-kupu. Tapi lebah. Menyengat kesana kemari. Isi perutku rasanya perih semua, sampai terkadang membuat mual dan ingin muntah.

Teman-temanku bilang, aku sedang jatuh cinta. Pada senior yang akhir-akhir ini menjadi teman sekelasku di Semester Pendek. Mereka sendiri yang menyimpulkan padahal aku tidak pernah mengatakan hal-hal yang berbau cinta tentang senior itu. Senior yang lucu. Selalu membuat tertawa seisi kelas tanpa berusaha menjadi badut. Tatapan matanya seperti pohon rindang di hari yang terik. Membuatmu ingin lama-lama berada di bawah pohon itu. Dengan kata lain, ingin lama-lama ditatap mata itu.

Tapi... Melihatnya dari jauh saja sudah membuatku tersenyum. Dan saat aku tersenyum, temanku akan menyenggolku dengan sikutnya. Menganggu! Sehingga dengan seketika senyum di wajahku berhenti, diganti dengan senyuman menggoda yang membuat lebah di perutku kembali menyengat isi perutku. Ah kalau mau muntah sebaiknya sekarang saja, di wajah temanku yang sedang tersenyum menggodaku. Eh, jangan! Jangan sekarang! Nanti senior akan melihatku dengan jijik kalau aku muntah. Sial! Yang bisa aku lakukan hanya tersenyum pahit untuk membalas senyuman menggoda temanku. Pahit karena menahan perih sengatan lebah dalam perut. Ouch.

Aku pikir aku bukan sedang jatuh cinta. Sebab bukan kupu-kupu cantik yang ada dalam perutku. Tapi lebah. Yang menyengat setiap teman-temanku menggodaku. Yang menyengat setiap mataku bertemu dengan matanya walau hanya sepersekian detik. Yang menyengat setiap mendengar namanya dipanggil oleh dosen. 
Yang menyengat setiap melihat senior itu mengobrol akrab dengan senior cewek yang lain. Itu bukan jatuh cinta. Yang menyengat setiap melihat senior itu mengobrol akrab dengan senior cewek yang lain. Sebab jatuh cinta harusnya tidak seperih ini. Tidak semual ini.

Aku sudah berusaha mencari tahu perasaan apa yang aku punya ini. Berharap Google akan memberitahuku perasaan apa yang aku punya sampai-sampai perutku didiami lebah. Dan hasilnya tidak bisa aku amin-i. Yah, aku rasa Google bukan alat pembaca perasaan seseorang... Tapi aku harus mengetahui, atau setidaknya, memberi nama terhadap perasaan ini. Siapa tahu kalau aku sudah tahu perasaan apa ini, aku bisa mencari cara untuk mengusir lebah di dalam perutku ini.  Perasaan yang tanpa nama ini. Perasaan anonim.

Kamar kuning, 22:10 WIB




3 komentar:

  1. well . . . itu jelas memang bukan jatuh cinta. . . itu jelas tidak menyenangkan. . .. itu. . . perasaan yang . . . > < Anonim

    BalasHapus
  2. menarik n gag bosen bacanya..
    gud luck..

    BalasHapus
  3. Baru baca komentarnya masaaaa :|

    Thanks anyway :D

    BalasHapus

SANGAT DIANJURKAN untuk saling mengapresiasi atau mengkritik tulisan satu sama lain. Kita sama-sama belajar ya!