Peringatan keras: setiap karya yang dimuat di Writing Session dilindungi UU hak cipta & penjiplakan pada karya tersebut memiliki sanksi!

Senin, 16 Mei 2011

Alkohol itu

Oleh : starrynight


Kalau aku minum lagi, aku tidak akan bisa pulang sendiri. Pasti aku dia disini lagi sampai pagi, syukur kalau ada yang kasihan dan mengantarku pulang ke rumah.

Tapi itu juga kalau orangnya baik. Kalau orangnya tidak baik pasti aku dibawa entah kemana. Hotel? Sudah biasa. Apartemen? Asal aku masih diperbolehkan pulang sih santai aja.

Kalau aku dibunuh gimana? Terus anak-anakku mau sama siapa hidupnya? Bapak mereka? Aku bahkan lupa siapa bapak mereka. Yang pasti bukan orang yang sama.

Orang tuaku pasti juga tidak mau tahu. Aku juga tidak peduli dengan mereka kok. Lalu sama siapa? Tetangga sepertinya masih lebih baik daripada orang tuaku.

Cuma seteguk lagi kenapa susah sih. Tumben aku mikir sampai kemana-mana, aku pasti sudah mabuk. Eh jangan mabuk dulu, ada laki-laki ganteng di ujung bar sana, menunggu untuk dicicipi.

***

'Neng, neng! Bangun neng!' seorang laki-laki tambun mengguncag sesosok tubuh wanita muda yang tergeletak dengan make-up acak-acakan di lantai toilet. Bau alkohol terasa menyengat dari tubuh wanta itu.

Wanita itu mengerang perlahan. Syukurlah masih hidup, batin si lelaki tambun. Tergeletak begitu saja di lantai toilet, sudah tak bersepatu dan mungkin juga tak berpakaian dalam. Untung tubuhnya masih tertutupi gaun.

Zaman memang makin gila.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SANGAT DIANJURKAN untuk saling mengapresiasi atau mengkritik tulisan satu sama lain. Kita sama-sama belajar ya!