Oleh: missrika
Anak tunggal, yang terbiasa dengan limpahan fokus kasih sayang orangtua tiba-tiba harus menjadi seorang Kepala Keluarga, si pembuat keputusan, si penjaga keluarga dan si yang lain-lainnya.
Kepergian papa yg tiba-tiba, membuat kaget semua orang, terlebih untuk mama dan saya. Tapi itulah usia, tidak ada yang bisa memperkirakan, hanyalah rahasia Allah SWT semata.
Hari demi hari, bulan demi bulan, 1th sudah kami lalui tanpa papa. Masalah & tekanan datang silih berganti. Terkadang lelah, tak jarang pula mengeluh, ketika pekerjaan menumpuk, ketika permasalahan a sd z datang secara bersamaan. Sosok mama lah yang selalu menjadi patokan & penyemangat saya bekerja. Disaat drop, mama lah yang bisa menaikkan mood dan menentramkan hati dan pikiran saya. Kemandirian dan prinsip "tidak boleh merepokan orang lain" yang diajarkan alm.papa mengajarkan saya banyak hal. Termasuk dalam menjalani kehidupan berdua dengan mama.
Mama adalah segalanya untuk saya, bisa terus membuatnya tersenyum adalah hal yang paling penting dalam hidup saya.
Ini semua tak lebih dari sekedar pemikiran sederhana seorang anak "apapun akan saya lakukan untuk mama, mama bahagia saya pun bahagia".
"Kasih Ibu kepada beta, tak terkira sepanjang masa"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
SANGAT DIANJURKAN untuk saling mengapresiasi atau mengkritik tulisan satu sama lain. Kita sama-sama belajar ya!