Peringatan keras: setiap karya yang dimuat di Writing Session dilindungi UU hak cipta & penjiplakan pada karya tersebut memiliki sanksi!

Minggu, 08 Mei 2011

Dia, Happy!

Oleh: @Lina_Martana

Dia lahir di hari yang sangat sempurna, walaupun aku tahu tidak ada satu hal pun yang sempurna di dunia ini. Aku masih ingat apa yang terjadi hari itu. Masih terekam dengan sangat jelas di benakku. Pagi hari. Sinar matahari menusuk mataku melalui celah gorden yang tersingkap. Aku terbangun dan mendapati diriku terbaring lemah di lantai rumah. Semua suntikan itu ternyata cukup ampuh membuatku tenang. Namun, aku tahu tidak lama lagi aku akan melewati tahapannya. Aku, akan melahirkannya, tidak lama lagi.



Dia hadir secara tidak terduga dan mengagetkan. Aku ingat pagi itu aku masih berada di ruangan kantorku, sedikit cemas memang. Namun, apa daya? Aku bekerja pun untuk menghidupinya kelak. Tidak butuh waktu lama, sampai akhirnya aku mendapat sebuah telepon bahwa ia telah melahirkan. Bagaimana mungkin? Tanpa aku di sisinya!



Pasien itu tidak akan aku lupakan, ia adalah inspirasiku hingga detik ini. Perjuangan dan kekuatannya menjadi contoh dalam setiap tindakan yang aku lakukan dalam kehidupanku. Ia melahirkan tanpa sepengetahuanku. Aku ingat aku baru saja berbalik untuk mengambil sarung tangan ketika aku mendengar bunyi tangisannya, dia lahir begitu saja! Tanpa bantuanku sama sekali. Aku tidak pernah menyangka, di usia se-rentan itu, ternyata dia mampu melahirkan secara normal tanpa bantuanku.



Ya! Aku rasa semua orang tidak akan mempercayai cerita tentang kelahiranku. Aku tidak pernah bosan-bosannya menceritakan semua proses kelahiranku, walaupun reaksi yang kudapatkan hanyalah mata membelalak tak percaya, tapi hei lihatlah, kalian melihatku, bukan? Aku telah lahir, dan sedang berlari bahagia! Aku juga tidak percaya, sungguh ajaib! Terima kasih Tuhan! Aku bahagia sekali bisa melihat keindahan ciptaan-Mu yang lainnya!



“Bagaimana rasanya? Akhirnya kau mendapatkan apa yang kau nantikan selama ini, Goldie.” Tanya majikanku. Aku hanya bisa menjawabnya singkat dengan sebuah gonggongan bahagia. Sungguh sangat tidak mungkin seekor anjing Golden Retriever berusia 10 tahun sepertiku mampu melahirkan secara normal. Sangat jarang terjadi, dan aku bersyukur bisa melewati proses itu dengan baik dan mendapatkan apa yang kunantikan selama ini. Sayup-sayup kudengar suara majikanku memanggilnya yang selalu semangat berlarian, “Ayo sini makan dulu, Happy!”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SANGAT DIANJURKAN untuk saling mengapresiasi atau mengkritik tulisan satu sama lain. Kita sama-sama belajar ya!