Oleh: @mazmocool
http://bianglalakata.wordpress.com
Kehendak tak bisa ditunda walau sejenak
Sejenak berlalu dalam keindahan semesta semu
Saat kehendak terucap kelopak mata tak lagi berkejap
Tertutup gulita berselimut hitamnya dunia
Desah terakhir penunjuk bagi akhir
Akhir sebuah jatah untuk tertawa indah
Desah terakhir penanda bagi awal
Awal sebuah asa dalam kekal masa
Saat itu,
Tangan perkasa tak lagi mampu merasa
Rona indah tak lagi kuasa berkeluh kesah
Saat itu,
Raga kuat tak lagi mampu berbuat
Kaki kekar tak lagi kuasa berlari menghindar
Yang ada hanya
Tangan yang bicara
Rona yang berkata
Raga yang mengeja
Kaki yang bersuara
Bicara tentang kebenaran selama berkuasa atas dunia
Berkata tentang kejujuran menjelajahi semesta
Mengeja setiap dosa yang diperbuat dalam kata
Bersuara lantang serukan penyesalan usang
Tak ada lagi keindahan tersisa
Yang ada hanya sesal yang mendera
Tak ada lagi pesona di pelupuk mata
Yang ada hanya tawa atas dosa yang tak terlupa
Tapi
Tidak usah takut padanya
Karena dia hadir hanya saat di titik nadir
Tidak usah menghindarinya
Karena dia ada tidak dalam wujud seramnya
Nikmati hadirnya dengan ikhlas
Selama kita selalu berbakti pada yang Diatas
Sambut datangnya dengan senyuman
Selama kita selalu tekun melakukan kewajiban
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
SANGAT DIANJURKAN untuk saling mengapresiasi atau mengkritik tulisan satu sama lain. Kita sama-sama belajar ya!