Berhubung kemarin ini ada yang nanya tentang TWIST, admin akhirnya memutuskan untuk men-share pengetahuan ini kepada peserta WS. Semoga tips ini membantu :)
Kalau teman-teman ada tips menulis lain, boleh juga saling berbagi!
Twist itu adalah elemen cerita yang membuat pembaca bakalan tepok
jidat di akhir. Biasanya meninggalkan kesan ironi yang dalam. Juga
bisa merupakan fakta yang diputarbalikkan. Pokoknya sesuatu yang tidak
disangka-sangka oleh pembaca (atau, tidak disangka-sangka oleh
karakterMU)
Berikut beberapa 'teknik' untuk memberikan twist pada cerita:
1. Discovery
Si protagonis 'menemukan' suatu fakta yang sangat mengejutkan, dan
berkebalikan dari apa yang selama ini dia kira. Biasanya teknik ini
didukung dengan gaya bahasa yang persuasif, membuat pembaca jadi
'terlena' dan setuju dengan pendapat si karakter utama. Baru setelah
mendekati ending, dibeberkan fakta yang sebenarnya.
2. Flashback
Sepanjang cerita diberikan adegan demi adegan flashback yang tidak
jelas. Dan pada cerita utamanya sendiri semakin lama masalah semakin
kental dan gelap. Baru setelah di titik tertentu (biasanya pas sebelum
klimaks atau mendekati akhir cerita) flashback itu akan JELAS. Dan
kejelasan dari flashback ini harus membeberkan fakta yang selama ini
dikerudungi misteri, tentunya.
3. Unreliable Narrator
Naratornya nggak jelas dari awal, cuma pas di akhirnya aja ada
satu atau dua kalimat yang begitu 'ngena' dan membeberkan fakta yang
sesungguhnya.
4. Peripeteia
Ini perubahan nasib protagonis secara drastis. Misalnya dari tuan
tanah tiba-tiba jatuh miskin.
5. Deus ex Machina
Dari awal sampe akhir masalah bener-bener nggak bisa diselesaikan.
Eh tau-tau di akhir cerita muncul satu karakter (atau mesin, atau
Tuhan) yang menyelesaikan semuanya dengan mudah. ini biasanya terjadi
kalau penulis sudah tidak tahu lagi mau memasukkan plot apa. SANGAT
TIDAK DIANJURKAN untuk menggunakan teknik ini. Selain membuat pembaca
bingung, karena masalah yang ada diselesaikan dengan begitu mudah,
sebuah cerita jadi kehilangan 'purpose'nya.
6. Poetic Justice
Kebaikan menang dan kejahatan kalah. Itu sih intinya. Contohnya
mungkin bisa dilihat dari penjahat yang terperangkap dalam rencana
jahatnya sendiri.
7. Chekhov's Gun
Pernah nonton Scooby Doo? Penjahatnya dideskripsikan begitu NORMAL
dari awal. Eh tapi waktu diselidikin, didapatkan banyak
petunjuk-petunjuk aneh. (Biasanya setelah melihat petunjuknya, pembaca
antara akan menebak-nebak, atau tetap kebingungan) Nah pas di akhir
cerita dibeberkan siapa penjahatnya, yang ternyata orang yang kita sangka
baik tadi. :)
8. Red Herring
Banyak dipakai di novel misteri atau novel detektif. Ini triknya
adalah memberikan petunjuk yang SALAH sehingga konklusi di akhirnya
juga SALAH. Dari situ, cerita bisa dikembangkan lagi. Apakah detektifnya mati karena dia salah mengendus penjahat? Ataukah mereka langsung panik dan dihadapkan kepada situasi life or death? Itu, terserah kepada penulis.
9. Cliffhanger
ini nama lainnya "ending menggantung". Biasanya sering digunakan pada novel-novel seri. Kalimat/adegan terakhir masih belum menjelaskan secara keseluruhan cerita yang ada. Plot holes masih banyak, dan semuanya digantung. :)
10. In medias res
Trik ini adalah dengan 'memulai' cerita di TENGAH-TENGAH plot, bukan di AWAL seperti biasanya. Biasanya masa lalunya dirangkaikan oleh flashback.
11. Non Linear
Cerita dibeberkan dengan alur yang nggak linear. Jadi setting
waktunya lompat-lompat.
12. Reverse Chronology
Bahasa indonesianya adalah~ alur MUNDUR! :)
sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/Twist_ending
Blog untuk memajang hasil karya partisipan #WritingSession yang diadakan setiap jam 9 malam di @writingsession. Karena tidak ada yang bisa menghentikan kita untuk berkarya, bahkan waktu dan tempat.
Peringatan keras: setiap karya yang dimuat di Writing Session dilindungi UU hak cipta & penjiplakan pada karya tersebut memiliki sanksi!
P.S: Sebenernya jangan terlalu dipusingkan juga dengan nama-nama dari teknik itu. Yang penting kita tahu saja. :)
BalasHapusWaah terima kasih sudah berbagi di sini. Berguna sekali informasinya :)
BalasHapus