Peringatan keras: setiap karya yang dimuat di Writing Session dilindungi UU hak cipta & penjiplakan pada karya tersebut memiliki sanksi!

Jumat, 06 Mei 2011

Pesan melalui mawar


Oleh @RyanJepank


Detik ke detik, menit ke menit, jam ke jam, hari ke hari, minggu ke minggu, bulan ke bulan, tahun ke tahun  selalu berganti tapi selalu ada satau nama dalam hati yang takkan pernah terganti dirimu, Aini. Entah karena apa dimataku engkaulah wanita tak ada tandingannya, cantik parasmu indah akhlakmu.
3 tahun, umm lebih tepatnya 2 tahun 72 hari kita masih dalam ikatan, meski sebatas pacaran. Akan selalu melekat dalam memori otakku saat kita pertama bejumpa dulu. Senyummu melelehkan keletihanku saat kita sama-sama mengantri mendaftar sekolah dulu. Disenyummu, kutemakan warna-warni baru, mencerahkan duniaku, dan aku hanya tersipu malu kala itu.
Tapi kini, hujan nyaris membanjiri geladak kapalku. Semenjak ku tak temui lagi labuhan senyummu.
Entah dengan cara apa aku harus percaya pada setangkai bunga. Mawar adalah bunga yang indah. Symbol dari benih-benih cinta yang mulai merekah.
20.30 hari itu aku mengantar dirimu pulang kerumahmu. Daun-daun jambu yang berguguran, terbang melayang jatuh ketanah tersibak angin lalu hilang ditelan malam. Sesampainya di rumah lau ku kecup keningnya seperti biasa seraya berkata “ Sayang, selamat malam. Sayang, selamat tidur. Sayang, mimpi indah. Tentang kau dan aku. Panggil namaku sebelum tidur, agar ku hadir dalam mimmpimu. Kita kan terbang di atas awan berdua selalu berdua”(1). Lalu ku peluk erat tubuhnya, cukup lama. Sebelum waktu benar-benar memisahkan kita. Ku kecup kembali keningnnya sebelum melambaikan tangan, menjauh, jauh, jauh, dan semakin menjauh sampai ditelan pekatnya malam.
Seketika aku terjaga tepat pukul 04.17 , entah kenapa perasaan ku selalu tak enak saja. Apabila bintang-bintang telah dihapuskan, maka Sang Fajar akan menggantikan. Kiranya seperti itulah kehidupan.            
Tepat pukul 06.30 aku mendapat kabar Aini dan keluarganya terbakar hangus dilalap si jago api. Sungguh ini berita yang menyesakan dada ketimbang pengumuman UN yang sebentar lagi akan ku terima. Seketika airmata membanjiri wajah diriku yang penuh dosa dan membuat diriku seperti tak perkasa. Kini ia telah menjadi abu, tertiup angin yang menusuk hidungku. Haru, pilu, dan kelu semua menjadi satu semenjak kehilangan dirimu.
Kini huja selalu membanjiri geladak kapalku, semenjak tak ku jumpai lagi labuhan senyummu.
Bunga terahkir ku persembahkan kepada yang terindah sebagai satu tanda cinta untuknya. Bunga terakhir menjadi satu kenangan yang tersimpan tak kan pernah hilang tuk selamanya”(2).
Tak ada mawar yang tak berduri.     
(1)    Selamat tidur sayang by Iwan fals
(2)    Bunga terkahir by Beby romeo

1 komentar:

SANGAT DIANJURKAN untuk saling mengapresiasi atau mengkritik tulisan satu sama lain. Kita sama-sama belajar ya!