Peringatan keras: setiap karya yang dimuat di Writing Session dilindungi UU hak cipta & penjiplakan pada karya tersebut memiliki sanksi!

Jumat, 06 Mei 2011

You and Me

Oleh @C_arice


What day is it? And in what month?
This clock never seemed so alive
I can't keep up and I can't back down
I've been losing so much time

Cause it's you and me and all of the people with nothing to do
Nothing to lose
And it's you and me and all of the people
And I don't know why, I can't keep my eyes off of you

All of the things that I want to say just aren't coming out right
I'm tripping on words
You've got my head spinning
I don't know where to go from here

Cause it's you and me and all of the people with nothing to do
Nothing to prove
And it's you and me and all of the people
And I don't know why, I can't keep my eyes off of you

There's something about you now
I can't quite figure out
Everything she does is beautiful
Everything she does is right

Cause it's you and me and all of the people with nothing to do
Nothing to lose
And it's you and me and all of the people
And I don't know why, I can't keep my eyes off of you
and me and all of the people with nothing to do
Nothing to prove
And it's you and me and all of the people
And I don't know why, I can't keep my eyes off of you

What day is it?
And in what month?
This clock never seemed so alive
Aku sudah mengulangi lagu ini untuk kesekian kalinya, koridor sekolah sudah sepi. Hanya aku yang berada di lantai ini, aku sendirian, tapi aku malah suka. Daripada kalangan orang-orang ribut yang selalu aja menggangguku dan tak pernah pergi ninggalin aku. Aku melihat jam, sudah jam 4 sore, aku sudah harus mengebut lagi untuk les nanti. Masa bodo deh, aku sudah males banget buat jalanin lagi hari ini, tapi tetap aja aku bangkit berdiri dan berjalan menuruni tangga sambil masih memutar lagu itu. Aku tak dapat mendengar apa-apa diluar headphone itu, hanya lagu itu yang terus bergema dalam kupingku. Saat aku sampai di lantai 3, aku melihat sosok yang sudah kukenal sejak lama, Leon. Dia melihatku, dan kemudian tersenyum “ Halo.” Aku tergagap, suaraku seakan dihambat oleh batu buldoser yang besar dan tak dapat keluar. All of the things that I want to say just aren't coming out right. “Hai.” Aku mencoba senyum tapi tak bisa, yang bisa kulakukan hanya menunduk dan melihat lantai. Jantungku berasa seperti berpindah tempatnya ke kepalaku, aku tak bisa berpikir, pusing. I'm tripping on words, you've got my head spinning. “Kau sendirian?” aku melepaskan headphoneku, tapi musiknya masih terus berputar dan seakan menaungi diriku. “Maaf, apa? Aku nggak bisa dengar kamu ngomong apa.” Dia tertawa kecil. “Kau mau kemana? Sendirian saja?” Dia tersenyum lagi, aku lupa aku akan kemana, aku hanya berfokus pada dia sekarang. Kakiku serasa seperti batu yang sangat berat dan terlem super glue hingga dia tak ingin berjalan. I don't know where to go from here. “Aku tak tau, kamu sendiri? Kenapa kamu masih disini? Ini udah jam 4 sore lho. Udah sejam sejak bel pulang bunyi.” Dia terlihat agak lesu, dan membalikan badannya dariku. Rambutnya tergerai lurus sepinggang, terlihat sangat halus. Aku jadi ingin memegangnya. Tasnya tak berubah sejak pertama kali kita bertemu di SMA, masih saja tas backpack kecil yang berwarna biru bintang. Bagaimana caranya dia memasukkan semua buku itu k etas sekecil itu? Dia memalingkan mukanya ke arah aku. “Aku menikmati udara luas ini saja, lagian..” Dia berhenti. “Tidak. Lupakan.” Dia tersenyum lagi.
There's something about you now, I can't quite figure out
Dengan seluruh keberanianku aku memegang tangan dia dan menatap wajahnya. “Apa? Lanjutkan kata-katamu tadi.” Aku melihat matanya yang membesar, kaget, takut dan heran. Lalu aku melepaskan tanganku dan bergerak mundur. Apa yang kau lakukan Bryan? Bodoh. Matanya menatap lurus ke arahku, mukanya memerah. Sangat imut, dia terlihat seperti sebuah boneka. Cantik.
Everything she does is beautiful

“Karena masih ada kamu.” Mataku terbelalak. Tak percaya. “Aku tau kamu selalu pulang sore, jadi aku selalu menunggu kamu.” Dia menggeleng kepalanya dan matanya melihat lantai, seakan akan menangis. Apa yang barusan dia katakan? Aku mendekati dia, ingin memegang bahunya dan menyuruhnya menyubitku untuk membangunkanku dari mimpi ini. Tapi aku terhentak saat dia mengangkat kepalanya dengan mata berbinar dan merah. “Aku suka kamu!” Tanpa kata apapun lagi, dia pergi meninggalkan aku.
Everything she does is right
Dia berlari menuju kerumunan orang-orang namun dimataku dia terlihat sangat menonjol. Aku tak merasa apapun yang terjadi, aku hanya mematung dan melihat dia hilang diantara orang-orang. Aku tak percaya apapun. Tak mungkin, tapi… aku tersenyum polos. Aku meletakan headphoneku lagi di kupingku, dn mengulangi lagu itu. Aku melihat jam.
What day is it?
And in what month?
This clock never seemed so alive
Sekarang, jam 16:06..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SANGAT DIANJURKAN untuk saling mengapresiasi atau mengkritik tulisan satu sama lain. Kita sama-sama belajar ya!