Peringatan keras: setiap karya yang dimuat di Writing Session dilindungi UU hak cipta & penjiplakan pada karya tersebut memiliki sanksi!

Kamis, 10 Maret 2011

12 Jam Menunggu Surga


Oleh Gia Anatasha

Tubuhku sekarang sudah terbujur kaku terbaring di atas segala penyesalan dan noda yang pernah aku torehkan, jiwaku telah melayang entah mengembara kemana... Berkali-kali aku mencoba untuk memasuki surga, tetapi berkali-kali juga aku di tolak oleh malaikat.

"Malaikat mengapa aku berkali-kali sudah mencoba untuk memasuki surga, tetapi mengapa juga aku selalu sulit memasukinya?" tanyaku kepada malaikat
"Apa kamu ingat dosa apa yang pernah kamu perbuat ketika kamu masih hidup?" jawab malaikat
"Apa dosaku? Ketika dulu aku masih hidup aku sering melaksanakan perintah allah seperti sholat, mengaji, berpuasa bahkan aku sering beramal (shodaqoh). Seingat saya, saya juga tidak pernah melakukan dosa besar seperti Zinah, memfitnah, dengki ataupun murtad" jawabku
"Ketahuilah di dalam ucapan mu, kamu pernah membuat seseorang menangis dan batinnya teriris karena ucapan mu itu" kata malaikat
"Tapi aku..."
"Fikirkan dosamu itu dan minta maaflah kepadanya lalu kembalilah kesini, insya allah pintu ini akan terbuka lebar untukmu" kata malaikat

Lalu aku pergi meninggalkan malaikat dan meninggalkan sejuta kerinduanku untuk mengetuk pintu surga.

"Ya allah dosa apakah yang telah hamba perbuat sehingga hamba tidak dapat mengecup surgamu? Apakah hamba pernah melakukan dosa besar tanpa di sadari..? tapi apakah dosa itu ya allah, mohon tunjukkanlah semuanya." kataku dengan hati kecewa

Di dalam fikiranku selalu terputar kata-kata malaikat tadi. Sontak aku terkaget dengan apa yang waktu dulu aku lakukan, ternyata ketika aku masih hidup dulu aku sering membuat orang tuaku menangis terutama ibu, kulihat ibuku yang sedang menangis tiada henti di depan tubuhku yang kaku. Alangkah dosanya aku ketika dulu aku sering membuatnya menangis dan sekarang aku ingin memeluk ibu dan membasuh kedua telapak kakinya sambil ku ciumi, agar aku dapat menebus dosa besarku.

12 jam waktu yang telah aku buang untuk memikirkan dan menerawang dosaku yang ada di ujung sana, tetapi disini.. Disinilah seorang ibu yang dekat denganku tetapi aku tak mampu menerawang dosaku padanya alangkah bodohnya aku ini, walaupun ibuk tak mendengar kata maafku, tetapi cukup bagi allah membukakan pintu surganya untuk ku. Biar kini kulihat senyum ibu dari surga..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SANGAT DIANJURKAN untuk saling mengapresiasi atau mengkritik tulisan satu sama lain. Kita sama-sama belajar ya!