Peringatan keras: setiap karya yang dimuat di Writing Session dilindungi UU hak cipta & penjiplakan pada karya tersebut memiliki sanksi!

Kamis, 24 Maret 2011

…Wish I Were Him.


Oleh: @geeshaa

I wish I were him.
Karena ia bisa memiliki Sandra, gadis—yang menurutku—terindah di muka bumi ini. Karena gadis itu tidak hanya berparas jelita, pembawaannya yang begitu anggun, dibalut senyuman yang selalu tulus terlontar dari bibirnya.
I wish I were him.
Karena ia bisa memiliki gadis itu sebagai kekasihnya, dan saling percaya bahwa gadis itu juga mencintainya. Lihatlah itu, lelaki itu dengan bangga menggenggam tangan Sandra kemanapun ia pergi. Tersenyum bahagia saat memperkenalkan pemilik hatinya kepada semua temannya. Sorot mata laki-laki itu tidak bisa berbohong, bahwa ia merasa sangat jumawa bisa menjadi pelindung Sang Dewi yang elok.
I wish I were him.
Karena aku bahkan hanya bisa menjadi temanmu, Sandra. Karena aku tidak seperti dia yang begitu istimewa untukmu, begitu gagah di matamu, dan bertahta di hatimu. Lihatlah aku, aku bahkan tidak akan pernah bisa memilikimu dengan keadaanku yang seperti ini—jauh jika dibandingkan dengan semua yang dimiliki oleh pacarmu. Aku begitu pengecut, aku bahkan takut jika kau sampai tahu kalau aku diam-diam menaruh hati padamu—jatuh cinta padamu, lebih tepatnya. Aku hanya takut semua itu membuatku kehilanganmu, Sandra.
Kalau kau sampai mengetahui hal itu, kau pasti akan sangat membenciku—dan tidak akan mau mengenaliku lagi selamanya.
Andai aku adalah pria itu, Sandra, yang bisa mendapatkan cintamu seutuhnya.
“Git, Gita! Kok lo ngelamun sambil ngeliatin Sandra sih? Cabut makan siang yuk! Gue laper nih!” Tiba-tiba suara Mira, teman sekelasku, membuyarkan lamunanku.
 ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SANGAT DIANJURKAN untuk saling mengapresiasi atau mengkritik tulisan satu sama lain. Kita sama-sama belajar ya!