Oleh: Susi Haryani (@susyillona)
Sesuatu tampak berkelebat di belakangku, ku tengok tak ada siapa-siapa.
Ku dengar suara ketukan di pintu, ku buka dan tak ada siapapun disana.
Aku kembali ke kamar, ku rebahkan tubuhku di kasur dengan perasaan tak menentu.
Bukan hanya kali ini aku mengalami hal seperti ini. Tadi pagi saat aku mandi, ku dengar seperti ada yang menyetel tv di kamar ini, lalu siang tadi saat aku tertidur ada seseorang yang menyelimutiku. Tapi tak pernah ku lihat siapapun di rumah ini.
Ku pandangi horden yang begoyang gemulai terkena hembusan angin. Sepasang mata tampak memperhatikanku dengan seksama, saat ku dekati, tak ada apapun di luar jendela selain ranting pohon yang bergoyang tertiup angin.
Ku rasakan sesuatu yang hangat mengalir di pipiku, dadaku sesak oleh sesuatu yang ku sebut rindu. Dan kini aku benar benar menyadari bahwa aku tak lagi memilikimu, bahkan sekedar memeluk bayangmu yang kerap kali hadir pun aku tak mampu.
Kini aku menyadari, bahwa kesepian kesepian telah melahirkan kenangan yang begitu dalam, yang membuatku selalu menganggap bahwa kamu ada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
SANGAT DIANJURKAN untuk saling mengapresiasi atau mengkritik tulisan satu sama lain. Kita sama-sama belajar ya!