Peringatan keras: setiap karya yang dimuat di Writing Session dilindungi UU hak cipta & penjiplakan pada karya tersebut memiliki sanksi!

Selasa, 22 Maret 2011

Gila Dimana-mana

oleh: Nuril Haura Mahmud (@nunk_delight)


Gila! Udah berapa kali aku mendengar kata itu. Tadi selepas subuh, suara ayam berkokok memulai hari, di kamar kos yang berdiameter 3 x 4 m ini. Temanku, Alan mengucap kata Gila! “Gila.. rasaya baru juga gw tidur, udah pagi aja,” ketus Alan dengan suara sumbang. Masih ngantuk tau ?!

Bangun.. bangun.. solat dulu, “jawabku sambil menguncang – guncang badannya.

Selepas pagi, pukul 06. 30 WIB, aku menuju keluar, hendak mencari makan nasi uduk, Aku memilih warung mbok Yum yang terkenal enak meracik nasi uduk buatannya, Ternyata lagi – lagi aku dengar kata itu. Gila! Pada saat aku sedang duduk di warung mbok Yum, mengambil gorengan tempe. Belum masuk gorengan ke mulut, aku tersentak. Dari arah belakangku, seorang bapak paruh baya, berkoar – koar masuk ke warung mbok lantas duduk, pembeli yang lain hanya melongo memperhatikan, seperti aku. “Gila dah… bini gw. Jam segini masih ngorok. Kaga tau apa gw laper, “ bapak paruh baya duduk seraya memesan kopi pada mbok. “kopi satu mbok.. yang kental, “katanya sambil mengunyah gorengan tahu ke dalam mulutnya.

Wis toh pak… mungkin istri sampean kecapean, “kata mbok Yum sambil mengaduk – aduk kopi kental pesanan bapak itu.

Kirain kata – kata itu telah tak ada. Pukul 07.00 WIB di jam tanganku, Aku yang melewati perkampungan menuju ke dalam kosan. Mendengar kata itu lagi. Gila.. kucing sialan, berani - beraninya mencuri ikanku. “garang wanita tua yang berlari mengambil ikannya. Persis seperti adegan Tom and Jerry yang sedang berkejar – kejaran.

Aku memutuskan untuk menonton berita di televisi. Beritanya masih sama tak jauh – jauh dari korupsi, yang lebih parah lagi aksi teror bom saat ini dimana – mana. Entah pengalihan kasus, entah apa.

Gila… itu bro zaman sekarang. Makin ga nyaman aja. bener – bener edan. Gila. Mending ganti tontonan. “celetuk Alan yang baru bangun lantas mengambil remot televisi yang sedang kupegang. Hup.. dengan kecepan kilat. Huff.. mengganggu saja.

Ia mengganti chanel berita dengan sinetron.

Wong situ yang edan.. kayak begituan kok ditonton. Sinteron.. Ga mutu, “kataku menangapi.

“Biarin yang penting kan pemainnya cantik – cantik.” Nyeleneh Alan.

Siang. Mentari terik menyapa. Hari ini perkuliahan di mulai jam 1 siang. Dan Dari kosan menuju kampus membutuhkan waktu. Sekitar 15 menitan. Selepas solat dzuhur, aku dan Alan berangkat mengendarai kendaraan roda dua. Panas merambah membuat gerah.

Kata itu terdengar lagi. Saat lampu merah, pembonceng motor berkeluh kesah. Terdengar keras. Gila.. panas amat dah, pohon – pohon pada kemana “katanya sambil berberapa kali terlihat menarik nafas panjang.

Tiba juga akhirnya di Kampus. Kampus adalah tempat terdidik. Aha.. pastinya tak yang berbicara dengan nada minor, kata hatiku.

Selepas usai perkuliahan. “Cari materi perkuliahan saya, manajemen diri, saya tak mau hanya satu sumber, cari referensi yang banyak dan lengkap. Dua hari lagi dikumpulkan. “kata dosen sebelum meninggalkan kelas.

Gila… Sebanyak itu hanya di kasih waktu dua hari. “celetuk salah seorang mahasiswa dengan dibarengi riuh mahasiswa lainnya.

Ternyata.. lagi – lagi aku mendengar kata itu.

Tepat jam 20.00 WIB, tiba di kosan. Letih.. sangat rasanya. Akumerebahkan seluruh anggota badanku di kasur. Nyaman rasanya.

Suara hp berdering. Ada pesan masuk dari ayankcantik. Kaget. Aku beranjak bangun dari kasurku. Pesan itu berbunyi “Sayang.. aku minta putus”

Dan aku sendiri mengucapkan kata ini. Gila! ini benar – benar Gila.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SANGAT DIANJURKAN untuk saling mengapresiasi atau mengkritik tulisan satu sama lain. Kita sama-sama belajar ya!