Peringatan keras: setiap karya yang dimuat di Writing Session dilindungi UU hak cipta & penjiplakan pada karya tersebut memiliki sanksi!

Minggu, 06 Maret 2011

Kangen, Kesepian dan lagu Michael Bubble

Oleh: Lusiana Ulfa H. (@lusianau)
http://lusianasjournal.blogspot.com/2011/03/kangen-kesepian-dan-lagu-michael-bubble.html


Sebuah ironi kehidupan sering terjadi, merasa sepi di tempat yang ramai, yah, kadang aku merasa kesepian di tempat seramai ini. Sekarang aku tinggal di sebuah kota besar, terbesar kedua di Indonesia, Surabaya. kota ini yang amat besar, menurutku, ukuran seorang cewek yang berasal dari desa terpencil di sudut tenggara Jawa Timur.
Surabaya jauh lebih besar dari Jember, kota yang pernah aku tinggali sebelumnya, saat menempuh pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA). Surabaya memiliki banyak tempat hiburan, mal, dan banyak tempat rekreasi. Surabaya selalu dipenuhi mobil di kala sore hari waktu pulang kantor, macet dimana-mana (meskipun nggak separah Jakarta). Tiada hari tanpa suara klakson mobil, tiada hari tanpa bertemu orang banyak. Tapi kenapa aku tetap merasa kesepian?
Maybe surrounded by
A million people I
Still feel all alone
I just wanna go home
Oh I miss you, you know
Kesepian itu bermula dari kangen. Aku tau itu. Aku nggak bohong, meskipun tiap hari aku berkumpul dengan orang banyak, bertemu teman-temanku, bahkan meskipun jika akhir pekan aku menghabiskan waktu di mal bersama teman-teman. Aku tetap merasa kesepian. Karena semua yang bisa membuatku tidak merasa kesepian, hanyalah RUMAH.
Saat hati kita kosong, kesepian merasuki rongga hati kita, mengisi kekosongan hati kita. saat hati kosong, akan dengan mudah kita akan merasa kesepian, lalu dilanjutkan dengan kesedihan, bahkan kesedihan yang berkepanjangan.
Lalu, kalau kita tahu kesepian dapat membuat kita sedih, kenapa kita tetap melanjutkannya? Karena nggak ada pilihan.
Aku nggak akan memilih merasa kesepian kalau memang aku bisa merasakan keramaian, aku nggak akan sebodoh itu, memilih merasa kesepian kalau ada pilihan lainnya yang bisa membuatku tidak merasa kesepian. Pada kenyataannya, kesepian itu hal mutlak yang harus dirasakan hati. Nggak ada pilihan lain lagi.
Bahkan Michael Bubble pun merasakan hal yang sama di lagu Home; meski dikelilingi berjuta orang, tetap saja merasa kangen, ingin kembali ke rumah.
Apalagi, jika apa yang kamu lakukan di luar-zona-nyamanmu (baca: rumah) adalah bukan apa yang orang tua kita pernah harapkan. Ambillah contoh, kamu harus meninggalkan orang tuamu yang berharap kamu bekerja meneruskan pekerjaan mereka di rumah, tapi kamu tetap memilih untuk mewujudkan cita-citamu jadi pebisnis handal yang mengharuskanmu berkeliling dunia. Rasa kesepian saat kangen akan jadi berlipat-lipat.
And I feel just like I'm living someone elses life
It's like I just stepped outside
When everything was going right
And I know just why you could not Come along with me
But this was not your dream
But you always believe in me

Bayangkanlah, ketika orang tua kita nggak pernah mengharapkan kita bekerja sebagai pebisnis, tapi kita ngotot jadi pebisnis, orang tua mengijinkan kita tinggal jauh dari rumah, memberi restu dan karena mereka percaya kita pasti mampu. kemudian kita keluar dari rumah, hidup mandiri-sendiri, tiap hari dikelilingi orang yang memang kita sukai, yang omongannya sejalur sama kita. tapi apa artinya jika hati kita tetap merasa kesepian? Apa artinya jika kita ternyata terpaksa harus hidup sendiri tanpa kehadiran orang-orang yang kita cintai?
“Aku nggak akan memilih merasa kesepian kalau memang aku bisa merasakan keramaian, aku nggak akan sebodoh itu, memilih merasa kesepian kalau ada pilihan lainnya yang bisa membuatku tidak merasa kesepian. Pada kenyataannya, kesepian itu hal mutlak yang harus dirasakan hati. Nggak ada pilihan lain lagi.”
Wait, I cant believe I just wrote those text! Damn.
Ternyata. Dan aku juga baru sadar setelah membaca tulisanku yang sebelumnya diatas. Kesepian dan rasa kangen itu dibuat sendiri oleh kita. haha. aku nggak akan sebodoh itu, memilih merasa kesepian kalau ada pilihan lainnya yang bisa membuatku tidak merasa kesepian. Tapi kenyataannya? Lebih memilih apa yang menjadi cita-cita kita?
Kadang kita juga lupa, kitalah sendiri yang membuat kesepian dan rasa kangen itu. Pernah ingat nggak kenapa kita merasa kesepian?
Karena kita nggak punya pacar? Tapi ternyata, kita sendiri yang memutuskan untuk mengakhiri hubungan.
Karena kita terpisah dengan orang tua? Tapi ternyata, itu karena pilihan kita untuk sekolah di tempat yang jauh karena merasa sekolah itu bisa membawa kita pada kesuksesan.
Lalu apakah pantas kita masih kesepian oleh karena hal yang kita buat sendiri? Jawabannya, hanya hati yang tau :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SANGAT DIANJURKAN untuk saling mengapresiasi atau mengkritik tulisan satu sama lain. Kita sama-sama belajar ya!