Peringatan keras: setiap karya yang dimuat di Writing Session dilindungi UU hak cipta & penjiplakan pada karya tersebut memiliki sanksi!

Minggu, 06 Maret 2011

Aku, Padang Itu dan Pertanyaan Untukmu.

Oleh: Dini Novianti (@dininovianti)





Cerita itu akan jadi membosankan jika kita tau akhir dari cerita itu bukan.



Coba aku tebak.



Kau membaca tulisan ini karena penasaran bagaimana cerita ini akan berakhir bukan?



Bagaimana jika aku bilang bahwa akhir cerita ini akan membosankan. Membosankan karena tidak ada yang bisa aku ceritakan pada kalian, bahwa kini disekelilingku hanya ada padang rumput, sebuah rumah yang aku lihat di ujung sana, sebuah rumah yang terlihat nyaman. Yah, sepertinya begitu, karena aku pun belum pernah tau bagaimana isi dari rumah itu. Yang ku tahu, untuk sementara waktu, aku masih ingin berada di sini.



“Taman ini indah bukan?” gadis itu bergumam sendiri. Terlihat dia memang menyukai tempat itu. Gadis itu, sudah duduk di bangku taman itu sejak dua jam yang lalu, masih belum beranjak dari kursi coklat yang dikelilingi oleh bunga mawar putih.



“Aku suka berada di sini.” Lagi, kini dengan mencium bunga mawar putih di depannya. Senyum gadis itu tidak berkurang sedikit pun. Rambut panjangnya terurai ketika dia mencium bunga itu, didekatkan mukanya untuk mencium wangi bunga mawar itu. Pandangan gadis itu kini teralih sebentar, terlihat sedang berfikir dan senyumnya terlihat lebih lebar lagi. Kini dia berdiri dan berdiri sejenak. Dikepalkan tangannya di depan kedua dadanya, terlihat seperti sedang berdoa. Matanya terpejam dan kepalanya tertunduk. Lima menit dan dia pun membuka matanya. Kini, dilihatnya rumah di ujung sana dan bergerak mendekatinya.



Tuhan, terima kasih atas waktu yang telah Engkau berikan padaku. Aku tau, setelah ini aku jauh lebih memiliki arti, di sana, di dalam hati-hati mereka. Tolong, jagalah mereka, karena hanya Engkau yang bisa melakukannya. Sekarang hanya ada Engkau dan aku sini.



Pernah dengar, saat kita sedang melakukan sesuatu di sini, maka ada orang lain di ujung dunia sana yang juga sedang melakukan hal yang lain.



Saat langkah kaki itu menjauh, menuju hiruk pikuknya dunia, di bagian dunia yang lain gadis itu pun melangkahkan kakinya, tidak lagi dengan hingar bingar dunia, dia tau yang ada disekelilingnya tidak ada siapapun, hanya dia, rumah itu, dan padang yang luas.



Sudah ku bilang bukan, bahwa akhir cerita ini akan membosankan, karena tidak ada lagi yang bisa aku ceritakan, karena tidak ada lagi orang lain di sini selain aku, sang gadis itu. Semuanya akan terasa sepi hingga waktunya kita dipertemukan waktu yang sama. Kalian tau hari apa itu bukan, kalian tau waktu itu pasti datang, hanya tidak ada siapapun yang tau kapan pastinya waktu itu datang. Waktu dimana kita akan dipertemukan lagi, di suatu padang, yang jauh lebih luas dari padang yang aku lihat saat ini. Kini pertanyaannya, kapan kamu akan menyusulku?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SANGAT DIANJURKAN untuk saling mengapresiasi atau mengkritik tulisan satu sama lain. Kita sama-sama belajar ya!