Peringatan keras: setiap karya yang dimuat di Writing Session dilindungi UU hak cipta & penjiplakan pada karya tersebut memiliki sanksi!

Kamis, 24 Maret 2011

Pendar Mimpi

Oleh @jesslynchandra

Kepalaku keoranyeanku yang  baru saja membara berpendar memancarkan kehangatan tersendiri yang bagiku bak awal kehidupan yang begitu berarti. Tetesan yang perlahan-lahan luruh dari kepala melumuri badan berbentuk angka ‘17’-ku, hangat, nyaman bukan buatan. Semua atmosfir ini, seakan sengaja memanjakanku dalam detik-detik akhir hidup ini.
            Make a wish, Kimberly! Make a wish and blow out the candles!
            Aku mendengar semarak di sekelilingku, menyoraki sang primadona malam ini: Kimberly. Dengan balutan gaun merah marunnya, kulihat seulas senyum bahagia terpancar dari wajahnya. Gadis itu, tuanku. Gadis itu, pencipta awal kehidupanku—sekaligus gadis yang akan mengakhiri detik-detik bara kebahagiaanku dalam hidup yang singkat ini.
            Rambut sepunggung gadis itu menutupi sebagian wajahnya, namun dapat kulihat jelas kala kelopak matanya mulai terpejam. Bibir tipisnya bergoyang-goyang lembut, berucap dalam hati...
            Nafasku tercekat. Dadaku bergejolak, jantung ini berdegub di luar kontrol. Ya, katakanlah begitu. Lelehan hangat dari kepalaku yang terbakar masih melumuri tubuh angka ‘17’-ku... Namun kini tak terasa lagi. Ya, aku mati rasa. Perasaan ini, yang selalu menyelubungiku kala aku tahu hidupku akan berakhir sebentar la...
            Pfftt...
            Tepuk tangan teman-teman gadis bernama Kimberly yang tengah merayakan ulang tahun ketujuh belasnya itu membahana seiring dengan hembusan lembut pada api lilin. Hembusan itu melenyapkan api yang semenit lalu baru saja menyala, membuatnya menjelma menjadi gumpalan asap yang menyeruak dalam ruangan.
            Hidupku berakhir, seiring dengan hembusan itu. Satu hal yang kuharap, hanya agar keinginan dan impian tuanku itu menjadi kenyataan...
Dan kalau boleh aku menambahkan satu lagi daftar keinginanku, aku ingin diberi kesempatan untuk kembali hidup... Walau tak lebih dari satu menit seperti momen tadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SANGAT DIANJURKAN untuk saling mengapresiasi atau mengkritik tulisan satu sama lain. Kita sama-sama belajar ya!