Peringatan keras: setiap karya yang dimuat di Writing Session dilindungi UU hak cipta & penjiplakan pada karya tersebut memiliki sanksi!

Sabtu, 28 Mei 2011

Madam Sofia

Oleh: @MikaylaFernanda

Sebuah stasiun radio terkenal membuat gebrakan dengan mengganti host utama rubrik konsultasi cinta, dengan seorang anak berumur lima tahun.

Madam Sofia- begitulah ia minta dipanggil- adalah satu-satunya anak kecil yang tidur jam dua belas malam. Acara 'Call me, Love me' yang ia bawakan berakhir tepat sebelum tengah malam. Tiga jam, bocah ini cuap-cuap di radio, menasihati para remaja tentang kehidupan percintaan mereka.

"Penelpon pertama, silahkan." Suara Gina, co-host menyapa manis.

"Malam, Madam Sofia. Saya Esther, 23tahun. Pacar saya mengajak ML tapi saya bingung."

Sebuah suara polos menyahut. "Em-El itu apa tuh?"

"Uh, itu... Making Love. Berhubungan ranjang."

"Kalau lanjangnya nggak mau dihubungi ya nggak usah."

"Bukan gitu, Madam." Penelpon itu mulai terdengar gugup. "Maksudnya seks. Eh, ngajak seks."

"Kata Mami, kalau ada orang ngajak tapi Sofia nggak mau. Ya, jangan ikutin." Madam Sofia menjelaskan dengan bening, jernih dan jelas. "Kalo diikutin tapi kepaksa, kan capek."

Brilian bukan? Luar biasa untuk seorang balita. Kenyataannya tiga jam telpon nonstop berdering, cuma untuk mendapat advis sederhana.

"Nggak boleh. Pipis cuma boleh dipegang-pegang kalau ke toilet sama lagi mandi," jawabnya lugas ketika ditanya soal masturbasi.

"Musuhan aja." Celotehnya tegas. "Kalau ngatul-ngatul kan bikin capek." Demikian pendapatnya soal cowok posesif.

Dan yang mengagumkan, dia bisa memberikan saran yang serius, meskipun belum melakukannya sendiri.

"Madam Sofia, saya belum pernah first kiss." Seorang pria mengaku malu-malu di line telpon.

"Aku juga belom!"

"Haha... Iya, saya tahu. Tapi Madam kan masih kecil. Saya udah hampir dua puluh, loh. Malu saya."

"First itu satu. Kiss itu sun mwah-mwah." Penjelasan Sang Ahli dimulai. "Kalo sun cuma sekali nggak berasa. Mesti berkali-kali."

"Berkali-kali??"

"Iya. Kalo sun satu kali, lebih baik sun tangan Papi Sofia."

Gelak tawa memenuhi ruangan. Tapi memang benar, kadang permasalahan baru jelas jika dilihat dari mata seorang anak.

2 komentar:

  1. Makasih :)
    mestinya, kalau waktu yang diberikan lebih, saya masih bisa mengolah kata-kata keterangannya lagi.
    @MikaylaFernanda

    BalasHapus

SANGAT DIANJURKAN untuk saling mengapresiasi atau mengkritik tulisan satu sama lain. Kita sama-sama belajar ya!