Peringatan keras: setiap karya yang dimuat di Writing Session dilindungi UU hak cipta & penjiplakan pada karya tersebut memiliki sanksi!

Selasa, 24 Mei 2011

surga. neraka.

Oleh: @FaridaSusanty


Surga
Tangannya menggenggam tanganku. Dia menganggukkan kepala. Aku tidak pernah ke tempat ini. Aku tidak suka tempat asing. Dia juga tahu itu. Jadi aku ingin tahu mengapa dia tetap bersikeras mengajakku ke sini.
Tapi kemanapun, dengannya, adalah rumah.

Ada langit yang terbentang bebas, luas, lepas, penuh guyuran cahaya, di atas sana. Ada udara menenangkan yang membuatku ingin berlari dan mengangkat tanganku. Ada kulit halusnya di tanganku. Dia mengapitku erat.
Ini surga, ini surga, katanya.
Dia tertawa. Dia bernyanyi. Dia berguling. Dia masuk ke sela-sela pohon, di belakang dedaunan.

Neraka
Tak kudengar suaranya lagi. Sosoknya hilang, satu, dua, tak ada. Tadaaa.
Ada langit yang terbentang bebas, luas, lepas, penuh guyuran cahaya, di atas sana. Ada udara menenangkan yang membuatku ingin berlari dan mengangkat tanganku. Tak ada kulit halusnya di tanganku. Tak ada yang mengapitku erat.
Tapi kemanapun, tanpanya, adalah hilang.

1 komentar:

  1. Waduh, tulisannya "nggantung". Potongan tulisan ini sepertinya baru mulai, tapi yg nulis gak tahu knp kok gak ngelanjutin ceritanya :( 'Dia' juga gak ada petunjuk siapa. Jadi yg membaca jadi menebak-nebak, apakah 'dia' yang di Surga dan 'dia' yang di Neraka orang yg sama. Boleh gak, request untuk melanjutkan ceritanya?

    BalasHapus

SANGAT DIANJURKAN untuk saling mengapresiasi atau mengkritik tulisan satu sama lain. Kita sama-sama belajar ya!