Peringatan keras: setiap karya yang dimuat di Writing Session dilindungi UU hak cipta & penjiplakan pada karya tersebut memiliki sanksi!

Minggu, 19 Juni 2011

Cincin



oleh : Aditia Yudis (@adit_adit)


“Apa aku terlambat mencintaimu?”
“....”
“Apakah mencintai punya waktu kadaluarsa?”
Dia tersenyum sedikit.
“Aku masih mencintaimu... sangat mencintaimu... selalu mencintaimu, Brama.”
“Terimakasih, Arlene.”
“Aku menunggumu.”
“Terimakasih banyak.”
“Tujuh tahun.”
“Aku tak pernah meminta itu, Arlene. Tapi, terimakasih.”
“Sekarang?”
“Masih sama seperti dulu, Arlene... you better move on. Terimakasih untuk selalu mencintaiku dan mendukungku.”
Aku meraih pergelangan tangan kiri Brama, menahannya sejenak agar tidak pergi. Jari jemariku menyusur turun melewati telapak tangannya hingga sampai ke jari-jarinya. Sebuah cincin platina melingkari jari manisnya. Pun di jari manisku bertengger manis cincin bermata berlian biru. Cincin kami berbeda. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SANGAT DIANJURKAN untuk saling mengapresiasi atau mengkritik tulisan satu sama lain. Kita sama-sama belajar ya!