oleh ilma fathnurfirda
Buyar! Setelah setumpuk kertas di atas meja berhasil Neni kumpulkan, rapihkan, dan siap dia bawa. Neni mengangkat kertas berkas tersebut lalu bergegas pergi ke ruang rapat. Tapi tunggu dulu, kabel charger HP yang tergantung dari USB di bagian komputernya dan menjuntai ke atas mejanya lupa ia rapihkan. Kaki kanannya meraba-raba sepatu hak 7 cm dengan ujung lancip di bawah meja. Kemudian Neni mencoba memakainya, tapi apa daya, kaki kanannya malah melempar sepatunya hingga terkait pada kabel charger HP.
'ah!', sahutnya.
Dalam sekejap HP miliknya terjatuh pecah, kedua tangannnya yang penuh berkas secara spontan mencoba meraih HP nya. Sayangnya, Hp nya tetap terjatuh, begitu juga seluruh berkas yang sudah dia rapihkan. Kertas-kertas berkas tersebut melayang di udara menghujani dirinya. Buyar!
Tapi kali ini dia bangkit dengan semangat. Neni tidak akan menyerah. Dia akan membuat atasannya bangga dalam rapat dengan pimpimnannya hari ini. Dengan cekatan kedua tangan Neni bergerak merapihkan kertas berkas lalu bangkit berdiri dan bergegas pergi menuju ruang rapat. HP dan sepatunya berserak berdekatan.
***
Kepala pimpinan sudah duduk gelisah di bangku utama. Neni membuka pintu rapat. Semua mata menatapnya. Pimpinan rapat, atasan, staff divisi humas dan marketing melihat Neni masuk membawa setumpuk kertas rapat. Dengan kaki tanpa sepatu, Neni membagikan kertas tersebut ke masing-masing orang.
'Oke mulai!', kepala pimpinan memberikan instruksi.
Dengan keringat dingin seorang wanita berdiri di depan ruangan dan mulai membaca kertas yang dibawanya. Tapi kemudian dia menatap Neni dengan mata melotot. Neni membalas tatapannya lalu matanya tertuju pada kertas di hadapannya.
'Hah? Maaf!', Neni langsung berdiri dan mengambil semua kertas yang ada di meja rapat.
Kepala pimpinan pun berdiri, 'Saya ada rapat sama dirjen, rapat kali ini tunda sore!'. Kepala pimpinan beserta staff lain pergi keluar ruangan.
Kepala pimpinan pun berdiri, 'Saya ada rapat sama dirjen, rapat kali ini tunda sore!'. Kepala pimpinan beserta staff lain pergi keluar ruangan.
***
'Kalau kerja yang bener! masa bisa salah ngeprint berkas rapat?', atasan Neni berdiri sambil berkacak pinggang. 'Ini sudah yang ke... ?'.
'lima', jawab Neni berbisik sambil mencari file di komputernya.
'Lima kali salah berkas, dua kali salah kop surat, tiga kali salah bawa file presentasi, berarti sudah sepuluh kali rapat kamu gagal?'
Neni tertunduk diam menatap printer di samping mejanya mengeluarkan kertas-kertas berkas yang baru.
'Kalau begini mending saya suruh OB aja sekalian!'.
'Maaf, ini udah kok mba', Neni kembali merapihkan kertas-kertas berkas dengan staples.
Atasan Neni menggelengkan kepala karena kesal, 'Kalau kamu nanti saya dipecat gara-gara kamu, kamu mau minta maaf?'
Neni menganggukkan kepalanya perlahan, 'Habis mau gimana lagi?'
'Oke, daripada kamu yang minta maaf duluan. Maaf! kamu saya pecat!'.
Atasan Neni pergi meninggalkan Neni yang termangu memegang kertas berkas yang sekarang menjadi kertas bekas.
***
tamat
tamat
jakarta, 28/06/11
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
SANGAT DIANJURKAN untuk saling mengapresiasi atau mengkritik tulisan satu sama lain. Kita sama-sama belajar ya!