Peringatan keras: setiap karya yang dimuat di Writing Session dilindungi UU hak cipta & penjiplakan pada karya tersebut memiliki sanksi!

Kamis, 09 Juni 2011

Kencan Keempat


Oleh Sintamilia Rachmawati


Kencan Pertama
Jadwal perkemahan siang ini adalah lintas alam. Para panitia bersiaga di posnya masing-masing kecuali aku. Aku adalah ketua pelaksana yang bebas berada di mana saja, asalkan tidak jauh-jauh dari walkie-talkie kalau-kalau ada anak buahku yang menemukan masalah dan perlu menghubungiku.

"Hey, Ran! Ikut aku yuk!"

Aku menoleh ke arah sumber suara. Rama. Panitia Dokumentasi. Seolah ia bisa membaca wajahku yang sedang bosan.

"Kemana?" tanyaku.
"Lintas alam," sahutnya tersenyum sambil mengacungkan kamera SLRnya.

Kami berjalan berdua menembus hutan.
Dia mengalungkan SLR, aku mengenggam walkie-talkie.

Ia memotret pemandangan, rombongan peserta yang lewat, panitia yang berjaga di pos-pos, dan aku.
Satu kali ia memotretku. Close-up.


Kencan Kedua
Setelah beberapa kali makan nasi bungkus, hari ini ada yang spesial: makanannya prasmanan. Hal ini untuk menghormati bapak Walikota yang berkunjung untuk melihat-lihat kegiatan perkemahan.

Kemarin-kemarin ketika makan nasi bungkus, setiap panitia bisa makan kapan saja dan dimana saja. Sendiri-sendiri. Masing-masing. Tapi kali ini, kami makan di waktu yang sama dan di ruangan yang sama.

Rama memilih tempat duduk di depanku sehingga aku bisa mendengarkan ceritanya tentang momen-momen seru yang ia potret hari ini. Aku senang memperhatikan wajahnya lama-lama.
Aku berharap ia tak terlalu cepat menghabiskan makanannya.


Kencan Ketiga (hanya sesaat)
Beberapa hari setelah perkemahan usai, kami mengadakan piknik dalam
rangka pembubaran panitia.
Rama menjemputku.
Rumah kami memang searah.

"Rama, aku perlu beberapa foto dokumentasi untuk dilampirkan di
laporan. Tolong dicetak ya?"
"Perlu kapan?" tanyanya.
"Paling lambat lusa, lah," jawabku.
"Lusa.." dia berpikir. "Lusa aku keluar kota. Gimana kalau malam ini
aku ke rumah kamu, transfer foto-foto ke komputermu, biar kamu bisa
milih mana yang mau dicetak?"
"Terus aku yang ke percetakan, gitu?" sahutku dengan sedikit nada protes.
Rama nyengir. Tampan sekali.
"Ya udah kalau gitu besoknya kita ke percetakan bareng,"
"Oke," sahutku tersenyum.

Besok akan jadi kencan keempat.

"Btw, kita sekarang jemput Hanum dulu yah. Dia pengen ikut. Kasihan
juga sih. Kayaknya aku terlalu sibuk di luar jadi kurang perhatian
sama dia," ucap Rama.

Hanum adalah pacarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SANGAT DIANJURKAN untuk saling mengapresiasi atau mengkritik tulisan satu sama lain. Kita sama-sama belajar ya!