Peringatan keras: setiap karya yang dimuat di Writing Session dilindungi UU hak cipta & penjiplakan pada karya tersebut memiliki sanksi!

Rabu, 01 Juni 2011

Apa Yang Manis?

Oleh: @meiizt‏

Gula kapas ini terlalu manis, bahkan untuk lidahku yang menyukai manis.
Malam itu gerimis.
Kau meringis dan mengatakan dompetmu cukup tipis,
Jadi kau tak bisa membelikanku ikan mas hidup yang amis.
Aku tertawa dan berseru akulah yang akan membeli ikan itu untukmu,
Karena nenekku memberi cukup uang untuk itu.
Sepertinya kau jadi malu dan merasa tak enak padaku, tapi aku tak peduli, huh?
Aku berlari sendirian menyusuri pasar malam yang ramai semu.
Kubilang padamu, tunggu dan jangan ikuti aku.
Aku akan kembali dengan ikan mas hidup yang amis, untukmu.
Kau tersenyum, dan saat melihatku menjauh, kau juga berlari.
Ke arah yang berlawanan dengan aku mencari.
Ah, pedagang ikan ini terlalu ramai!
Mengantri, mengantri, begitu banyak anak kecil yang mengantri!
Aku takut kau bosan menunggu dan pulang sendiri.
Hahaha, kau tahu apa yang terjadi lalu?
Saat tiba giliranku, sang penjual berkata kalau ikan mas hidup yang amis itu sudah laku.
Aku menangis sejadinya dan menyuruhnya memancing lagi untukku.
Ah, sungguh dunia ini terlalu.
Ini pasar malam kelimapuluh, kau tahu?
Tapi tak pernah kita bisa mendapatkannya, ikan mas hidup yang amis itu.
Aku menunduk di pojok lapangan, tak punya muka bertemu denganmu.
Tak kudengar langkahmu,
Kau tiba-tiba saja ada di sampingku dan menjejalkan gula kapas manis itu ke mulutku.
Bukan, bukan dengan jarimu.
Tapi dengan bibirmu.
Jadi, apa yang manis?
Gula kapas kah?
Bibirmu kah?
Atau cinta kita?

2 komentar:

  1. nice! ^_^
    saya cukup terbawa berimajinasi. hehe.

    bibir , gula atau cinta? :p

    BalasHapus
  2. mungkin semuanya manis? :D

    ohya, sesaat setelah imel berisi file ini terkirim, saya baru sadar... gula kapas itu termasuk permen gak sih? -__-"

    BalasHapus

SANGAT DIANJURKAN untuk saling mengapresiasi atau mengkritik tulisan satu sama lain. Kita sama-sama belajar ya!