Peringatan keras: setiap karya yang dimuat di Writing Session dilindungi UU hak cipta & penjiplakan pada karya tersebut memiliki sanksi!

Selasa, 24 Agustus 2010

Hello Goodbye


Oleh Evira Vivikananda
A/N:Terinspirasi dari lagu Hello Goodbye, glee cast.

 “You say yes, I say no…You say stop, I say go go go.”
Sara menghela nafas panjang. Dadanya sesak, tapi ia berusaha untuk bersikap normal. Ia menyukai seseorang di waktu yang tidak tepat. Perih, suatu kosa kata yang baru ia kenal. Ia sendiri tidak percaya bahwa ternyata perasaannya begitu dalam.
Selama ini Sara hanya memperhatikannya dari kejauhan. Bagi Sara, itu sudah cukup, walaupun bagi teman-temannya itu sangat kurang. Sara menyukai kesederhanaan dan ia tidak suka memaksakan perasaannya. Jadi, Sara hanya dapat tersenyum pedih ketika ia mengetahui bahwa dia sudah ada yang punya.
Kemudian, Sara membuat kesalahan. Entah kesambet apa, ia mengirim sms kepada dia. Guilty pleasure. Namun, ia mengerti, walaupun dia sangat baik (terlalu baik malah) kepadanya, keberadaannya tidak diinginkan. Secara perlahan, Sara pergi.
Sara mulai belajar bahwa cinta tak berarti harus memiliki.
“You say goodbye and I say hello. Hello, Hello. I don’t know why you say goodbye, I say hello.”
Dia datang lagi. Padahal sudah hampir 3 tahun berlalu. Dia datang menawarkan persahabatan. Sara menerimanya. Saat itu ia memang sangat membutuhkan sahabat, karena ia sedang hancur. Tak ada senyum ceria, tak ada udara untuk bernafas, dan tak ada air mata yang tersisa. Ia memang menemukan pengganti dia, namun hanya untuk dijatuhkan ke jurang yang terdalam.
Sara mulai mengerti bahwa cinta bisa menjadi senjata pembunuh yang paling kejam.
Sejak awal antara Sara dan dia memang cocok, saling melengkapi.
Namun, lagi-lagi waktunya tidak tepat. Dia sudah siap untuk keluar dari masa lalunya dan mengajaknya mengambil langkah yang sama, tapi Sara belum siap.  Ia masih terjebak di dalam rasa penyesalan dan sakit hati. Ia mengucapkan perpisahan dengan berat dan menghilangkan diri secara perlahan. Sara tenggelam dalam kesendirian, sedangkan Dia mulai menyadari bahwa karma ada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SANGAT DIANJURKAN untuk saling mengapresiasi atau mengkritik tulisan satu sama lain. Kita sama-sama belajar ya!