Oleh: Ayudia Triwardhani
http://itsawrap.wordpress.com
Wanita itu berbisik dan menarikku ke belakang. Seperti menyadari bahwa aku kehilangan pijakan. Seakan-akan berusaha menyelamatkanku dari kebimbangan dan keputusasaan.
“ Jangan khawatir. Semua akan beres, “ ia berucap pasti.
Aku tidak berkata apapun.
Pandanganku tetap kosong. Rasanya seperti tertampar keras. Mengapa seakan-akan diriku berada dalam peringkat terendah di hadapan dunia? Aku tidak bisa menerima kenyataan ini. Aku hanya tidak bisa.
“ Hey. “ Lagi-lagi suara wanita itu menyadarkanku. Mengembalikan aku untuk kembali tersadar pada dunia nyata. “ Sudah kubilang kan, kau tidak perlu khawatir. “ Dia menepuk pundakku pelan.
Dan tanpa diminta, air mataku langsung tergenang. Aku hanya menoleh dan menatap wanita itu. Dia langsung memelukku erat. Berusaha meningkatkan semangatku kembali.
“ Aku tidak bisa. Bagaimana bisa Ibu bilang semua akan beres? “ keluhku di tengah isakanku. “ Aku telah mengecewakan Ibu. “
“ Tidak, anakku. Tuhan akan menunjukkan jalan yang Dia rencanakan untukmu. Dan ini, adalah jalanmu, meskipun tidak seperti yang kita inginkan. “
“ Ibu, bagaimana kalau aku gagal? “
“ Tidak, kau gagal saat kau berhenti bermimpi, berhenti berusaha, dan berhenti percaya. “
Aku langsung membalas pelukan Ibu dengan lebih erat. Kehangatan yang Ibu berikan, sekali lagi, menjadi pijakan yang lebih kuat bagiku. Singkat, namun berhasil mengembalikan rasa percaya diriku.
“ Dan kau tahu kan, Ibu selalu mendoakan dan mendukungmu? “
Aku mengangguk yakin. Tentu, Ibu.
Blog untuk memajang hasil karya partisipan #WritingSession yang diadakan setiap jam 9 malam di @writingsession. Karena tidak ada yang bisa menghentikan kita untuk berkarya, bahkan waktu dan tempat.
Peringatan keras: setiap karya yang dimuat di Writing Session dilindungi UU hak cipta & penjiplakan pada karya tersebut memiliki sanksi!
wowww..
BalasHapusTertulis:
BalasHapus"Wanita itu berbisik dan menarikku ke belakang. Seperti menyadari bahwa aku kehilangan pijakan. Seakan-akan berusaha menyelamatkanku dari kebimbangan dan keputusasaan.
“ Jangan khawatir. Semua akan beres, “ ia berucap pasti.
"
---> Wanita itu berbisik atau berucap pasti?
Good work and thank you.