Peringatan keras: setiap karya yang dimuat di Writing Session dilindungi UU hak cipta & penjiplakan pada karya tersebut memiliki sanksi!

Kamis, 26 Agustus 2010

Sudikah?

Oleh Petjinta Kajoemanis
http://cinnamome37.blogspot.com/



perempuan itu berbisik dan menarikku ke belakang. disodorkannya aku segelas katakata hangat. manisnya cukup dengan sesendok senyum. tipis. tenang. tulus. dibiarkannya aku mereguk tiap hurufnya.

perempuan itu berbisik dan menarikku ke belakang. disuguhinya aku sepiring katakata lezat . legit dengan semua keramahannya. lalu diperhatikannya aku mengunyah tiap penggalannya. menelan tiap ejaannya.

..

perempuan itu berbisik dan menarikku ke belakang. tak ada lagi katakata tersaji dalam makanan, dalam minuman. sudah habis katanya.

tapi tahukah kau? apa yang tertinggal dari setiap teguknya, setiap gigitannya, masih mengendap. mendarah daging bersama setiap penggalan cerita yang dibaginya malam itu.

jadi, tuan putri, besok aku yang berbisik dan menarikmu ke belakang. mereguk setiap gelas batinku. mengunyah setiap ejaan benakku.


sudikah?

2 komentar:

  1. Saya suka metafora-metafora yang dipakai. Memberi kedalaman. Jadi, biar pendek, sodokannya kena.


    Kenapa tak pakai kapital?

    BalasHapus
  2. terima kasih mas eki.. sebelum aku jawab kenapa tidak pakai kapital, boleh aku tanya? kenapa harus pakai kapital? :)

    BalasHapus

SANGAT DIANJURKAN untuk saling mengapresiasi atau mengkritik tulisan satu sama lain. Kita sama-sama belajar ya!