Peringatan keras: setiap karya yang dimuat di Writing Session dilindungi UU hak cipta & penjiplakan pada karya tersebut memiliki sanksi!

Minggu, 22 Agustus 2010

Ode Mimpi

Oleh : 17thstarlight
Blog : http://firglobe.wordpress.com

Aku masih ingat potongan mimpi terindahku waktu kecil. Mimpi yang panjang sekali, sampai-sampai menjadi cerita bersambung yang kuceritakan kepada teman-temanku di SD setiap jam istirahat. Dalam mimpi itu aku terbang naik balon udara. Mungkin ini yang membuatku meng-klaim mimpi itu sebagai mimpi terindah. Aku suka sekali terbang, melihat bumi dari ketinggian. Apalagi dengan balon udara, di mana aku bisa menghirup udara luar dengan bebas, melihat alam tanpa terhalang kaca. Hingga detik ini, terbang dengan balon udara juga masih sekedar mimpi. Karena aku belum pernah merasakannya di alam nyata, barang satu menit pun

Tipe potongan mimpi kedua yang kuingat, adalah mimpi ular. Dengan mengetikkan empat huruf itu saja sebenarnya aku sudah bergidik, tapi aku bertekad untuk menghadapi ketakutanku. Ular dalam mimpiku tidak selalu menyerang. Kadang dia melintas saja di kejauhan, kadang dia melata di sisiku—seperti menemani perjalananku, kadang dia menari-nari seperti ditiup suling India. Warnanya pun beraneka : kadang putih, hitam, warna-warni, bahkan pink! Ular badut mungkin. Tapi yang paling membuat jantungku serasa copot, ketika ular itu berwarna hitam menjijikkan, berukuran raksasa dan sebegitu dekatnya hendak memangsaku—seperti di film-film thriller atau fantasi. Ya, mungkin aku terlalu banyak nonton film. Mitos yang beredar di Jawa, kalau seseorang bermimpi ular, katanya orang tersebut bakal menikah dalam waktu dekat. Jelas sekali ini hanya mitos (u_u”)

Tipe potongan mimpi ketiga yang sering kualami, adalah mimpi bencana. Mungkin efek nonton berita tv sebelum tidur. Biasanya mimpi-mimpi ini berawal dengan petualangan seru yang menyenangkan, namun berakhir tragis. Dalam salah satu mimpiku, pernah aku melihat sebuah pesawat airbus tertancap ke sebuah gunung di hadapanku. Dalam mimpiku yang lain, aku berada di dalam suatu ruangan, hampir tak kuat menahan pintu karena dorongan air tsunami setinggi 3 meter di baliknya. Sesuatu yang mengejarku dalam mimpi itu tidak selalu bencana alam. Kadang ia berupa binatang buas, atau manusia yang berniat membunuhku. Intinya aku selalu berlari-lari berusaha menyelamatkan nyawa, dan akhirnya terbangun dengan jantung berdegup-degup.

Tipe potongan mimpi keempat—yang pastinya tidak kusukai, adalah mimpi hantu. Kalau aku lupa mematikan televisi, lalu di malam hari tv itu menayangkan film horor, soundtrack horor itu ikut terdengar dalam mimpiku(:’< Parahnya, sewaktu aku sadar aku ada di dalam mimpi, lalu aku bangun dan berjalan keluar dari kamar, aku mendapati semua masih menyeramkan, jadi aku tahu bahwa aku masih berada di dalam mimpi. Secara refleks aku berteriak memanggil ibuku, tapi tidak ada suara yang keluar dari tenggorokanku. Aku membaca ayat kursi, merasa terbangun lagi, tapi ternyata belum. Ini terjadi berulang-ulang, seperti terjebak dalam limbo berlapis—jauh sebelum aku menonton Inception, bahkan sebelum film itu dibuat. Saat aku merasa kondisi kamarku sudah normal, dan aku yakin aku sudah benar-benar bangun, aku harus berusaha keras untuk tidak terpejam lagi—paling tidak selama 5 menit, karena kalau aku langsung jatuh tertidur, mimpi itu akan bersambung.

Tipe potongan mimpi kelima, mimpi berbicara dengan orang-orang yang mengesalkanku. Mimpi mengerjakan hal-hal yang kutunda hari itu. Mimpi mengalami hal-hal yang kurencanakan di masa mendatang. Terasa lega, tapi semua itu cuma mimpi. Aku tetap harus menghadapi semuanya lagi di dunia nyata, dengan jalan dan hasil yang belum kuketahui. Dan memang itu intinya. Aku jarang sekali bermimpi indah dua tahun terakhir ini, mimpi-mimpiku hanya didominasi tipe kedua hingga keempat. Awalnya aku merasa ada yang salah denganku, tapi toh mimpi-mimpi buruk itu tidak pernah membuatku insomnia. Lama-kelamaan akupun mengabaikannya. Bukan karena sudah terbiasa, tapi sepertinya aku sudah tahu penyebab utama dari semua mimpi buruk itu. Dan kurasa aku tidak akan bisa tidur tenang selama hal itu belum kuselesaikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SANGAT DIANJURKAN untuk saling mengapresiasi atau mengkritik tulisan satu sama lain. Kita sama-sama belajar ya!