Peringatan keras: setiap karya yang dimuat di Writing Session dilindungi UU hak cipta & penjiplakan pada karya tersebut memiliki sanksi!

Senin, 16 Agustus 2010

Ya, Hangatnya Masih Terasa

Oleh: Petjinta Kajoemanis
http://cinnamome37.blogspot.com/2010/03/ya-hangatnya-masih-terasa.html

Perjumpaan itu hanya sesaat. Ya, semesta hanya mengijinkan beberapa menit saja untuk kamu dan dia bertegur sapa. Tapi apakah kamu masih bisa merasakan hangatnya?

"Hai." Tiga huruf pertama dari tiga jari menari di atas papan ketik.

"Hai," tarian berikutnya menyapa. Ah, sungguh tidak kreatif

Lalu kemudian muncul dua karakter yang membuat sebuah senyum simpul muncul di layar sana. Nun jauh di sana. Titik dua. Kurung tutup.

Lagi-lagi sapaannya dijawab dengan dua karakter yang sama. Tapi tunggu, ada muka yang muncul di sini, dari titik dua dan p kecil. Ah, dia mulai menggoda.

Kemudian muncul kembali titik dua, dua kurung tutup. Dia menertawakan kebodohan kamu dan dia. Sebentar, bukan kebodohan. Kekonyolan. Tapi kamu dan dia bahagia kan? Buktinya setelah itu ada derai tawa di ujung sini. Juga di ujung sana.

Setelah itu titik dua, huruf d kapital.

Setelah itu, muncul dilayarmu, "Aku kerja dulu ya."

Dibalas dengan barisan huruf di layar sana, "Jangan lupa makan ya."

Kemudian di layarmu muncul, "Baik-baik ya."

Dan tarian terakhir jari-jari ini berkata, "Kamu juga."

Hanya lima menit jari ini menari, tapi hangatnya menjalar hingga ujung-ujung kaki.

Ya, hangatnya masih terasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SANGAT DIANJURKAN untuk saling mengapresiasi atau mengkritik tulisan satu sama lain. Kita sama-sama belajar ya!