Peringatan keras: setiap karya yang dimuat di Writing Session dilindungi UU hak cipta & penjiplakan pada karya tersebut memiliki sanksi!

Minggu, 22 Agustus 2010

Minggu Yang Sama

Oleh: Debora Pasaribu (@debong)
http://rhythmofnight.tumblr.com
Inspired by: Writing to Reach You (Travis)

Ku terbangun. Ini masih Minggu yang sama. Kamar yang sama. Dan aku masih manusia yang sama, manusia yang dari kemarin, dua hari, seminggu, sebulan, bahkan setahun yang lalu menyukaimu, dengan cara yang sama, terpekur diam tanpa kata.


Kucoba mengangkat kepalaku, berat dan pening sekali rasanya. Sepertinya menulis surat berlembar-lembar tanpa hasil padamu sudah memberikan efek godam yang memukul-mukul sebagian kepalaku. Dan, lembaran-lembaran itu masih setumpuk kertas tak terpakai di tempat sampahku, tak terkirim, dan gagal.


Dan entah mengapa, sepertinya radio yang tidak kumatikan sejak semalam pun seperti mengejek kegagalanku:


“Cause I’m writing to reach you now, but I might never reach you..”


Kuputar tuning radio, mencari saluran radio lain. Kukenali lagu ini sebagai lagu favoritku, Wonderwall dari band Oasis.


“I don’t believe that anybody, feels the way I do, about you now..”


Ya! Itu yang kurasakan. Tidak ada orang yang mengerti tentang perasaanku sekarang. Aku lelah, mencoba merangkai kata, menulis surat berlembar-lembar, tentang sesuatu yang bahkan tidak dapat kudefinisikan.


Ah, bosan! Kumatikan radio dan kuberanjak ke kamar mandi. Kubasuh wajahku dengan air dingin, mencoba menyegarkan sel-sel otakku.


*

Aku kembali terbangun. Ini masih Minggu yang sama. Kamar yang sama. Dan aku masih manusia yang sama, manusia yang dari kemarin, dua hari, seminggu, sebulan, bahkan setahun yang lalu menyukaimu, dengan cara yang sama.


Tidak ada yang berbeda, dari hari Minggu lalu, dan hari Minggu sekarang. Gumpalan kertas tak berbentuk masih bertumpuk di tempat sampah dan kepalaku masih pening karena kegagalan yang sama.


Dan, radio di kamarku masih menyanyikan lagu yang sama:


“Cause I’m writing to reach you now, but I might never reach you…”


Duniaku berputar. Aku sepertinya sudah mulai tidak mengenali siapa sebenarnya diriku. Aku rasa, kegagalanku berefek panjang.


Aku harap aku masih bisa bangun Senin esok. Dan menghapus segala rasa di kepala. Rasa tentangmu.

3 komentar:

SANGAT DIANJURKAN untuk saling mengapresiasi atau mengkritik tulisan satu sama lain. Kita sama-sama belajar ya!