Oleh: Sheila Rizky
@Divane
Panas hari ini benar-benar setan.
Padahal sumpah deh. Ini tuh malam hari.
Disini. Di dalam bis hijau muda yang seperti bis-bis lainnya nge-time lagi ini….mm oke oke ngetem maksudnya. Huh. Untuk apa saya ke salon sejak pagi untuk kemudian hanya menjadikan bentuk rambut saya nggak beda dari karya seni, seperti sekarang. Abstrak.
Eh.
Dari pintu depan ada yang masuk lagi tuh. Ck ck ck.. Udah tahu bis penuhnya begini. Kayaknya dia berjalan ke arah ku..
Blugh.
Ow. Aku baru sadar kalau bangku disamping aku kosong. Nice. Sekarang dia sudah duduk semanis kucing disitu, tanpa bisa kucegah. Sebenarnya…yah. Bukan bermaksud apa-apa. Tapi aku ngerasa gatal sekali kalau ngelihat sosok ini, yang seperti ini ni – seorang cewek berkuncir kuda - berambut kering – bersweater wol merah marun - bercelana training biru tua - ber ransel hitam sebesar bantal – dan terlebih – sama sekali nggak ada tanda-tanda keberadaan kosmetik di wajahnya (yang kulitnya pun agak bermasalah)! The worst costume versi majalah Gue, yang dia kenakan entah sejak kapan. Oh my..
Pengen sekali saya menepok bahunya dan berkata dengan manis, Hai! Apa kamu tahu apa yang kamu pake saat ini? Mungkin kamu mengambil pakaian dari lemari yang salah.
Dia kelihatan asyik membaca buku (yang aku ragu kalau itu adalah kamus bahasa Eskimo) dengan tebal yang tak terkatakan dari bahasa planet bumi. Dari tadi, semenjak menjatuhkan tubuhnya pada bangku sebelah ku. Dari tadi dia diam saja, juga semenjak mengenakan kacamata tebalnya dan memulai untuk menekuni buku Eskimo itu.
Uh nggak enak diperhatiin banget sih!
Bremmm… Thanks God! Antarkanlah saya menuju ruang penuh AC di rumah segera, Tuhan..
Ups. Aku malah jadi merhatiin dia terus.
@Rufy
Huft.. Syukur nih bis udah jalan. Panas amat sih ih disini..
Tapi ngomong-ngomong. Kenapa cewek disamping dari tadi kaya ngeliatin terus sih? Nggak suka ya aku duduk disini ? Ih. Mentang-mentang amat...
Aku sempat melirik gadis itu dari ekor mataku. Jatuh pandanganku pada penampakannya: kaus hitam tanpa lengan, kalung rantai mungil yang catchy, rok pendek tumpuk, sepatu boot…yang aku tahu, semua itu barang bermerek. Dan rambutnya, rambutnya imut sekali, bergaya ala Taylor Swift dan wajah putihnya, yang jelas matching beud dengan apa yang dia kenakan. Yeah. Emang benar. Dia lagi ngelirik-lirik aku nih! Kira aku nggak tahu. Okelah. Emang aku abis dari bakti sosial, jadi wajar ‘kan penampilan jadi rada kacau gini..
Apa dia orang baru ya disini ? Apa aku tegur aja ya soal..
Emh... Mungkin nanti deh. Aku mau khatamin buku sial ini dulu.
Pengen banget bilang, Ya ampun please. Kamu nggak mau menyodorkan diri buat dijahatin ‘kan? Dan oh ya. Gaya lo tuh sok asik banget!
Ck. Nggak enak tau diliatin melulu!
@Rufy
27 Februari 2011
Seorang gadis muda berinisial DK, menjadi korban perampokan di sebuah bis malam jurusan Pulo Gadung. Pelaku yang diduga memang sudah sering beroperasi disitu, rupanya telah mengintai sejak tadi dan menunggu hingga gadis tersebut lengah. Beberapa saat kemudian, ketika bis mulai sepi pelaku kemudian menodongnya. Alhasil, tas beserta uang dan handphone gadis tersebut raib. Kejadian ini sempat..... ..... ......
Aku membeli koran hari ini dan....tebak apa. Kejadian hari itu masuk ke koran. Waw. Sejujurnya aku ngerasa itu hiperbol banget buat dimasukin ke koran ini. Yah, hal itu udah sering terjadi ‘kan.. Aku menyempatkan diri membaca scan berita pojokan itu.
Hingga saat ini pihak kepolisian masih berusaha mengusut kasus ini
Salahku juga waktu itu nggak ngomong-ngomong ke dia. Huh. Lagian gayanya yang tengil duluan.
Diduga hal itu terjadi karena sang gadis yang berpakaian mencolok... .... ....
Ehem. Oke. Kalimat terakhir itu karanganku aja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
SANGAT DIANJURKAN untuk saling mengapresiasi atau mengkritik tulisan satu sama lain. Kita sama-sama belajar ya!