Oleh: Ninda Syahfi (@nindasyahfi)
Do You Hate Monday?
Selalu ada perasaan gelisah ketika mendengar kata Senin. Mereka yang rutin beraktivitas seminggu penuh; Senin hingga Jumat, pasti bisa dengan mudah merasa tertekan, mengingat singkatnya masa beristirahat yang hanya diberikan dua hari: Sabtu dan Minggu. Senin adalah neraka, sedangkan Jumat malam, Sabtu, dan Minggu adalah surga. Sebuah rutinitas panjang karena akan selalu seperti itu. Dimulai pada hari Senin, dan diakhiri pada hari Minggu.
I hate Monday, atau aku benci hari Senin menjadi tagline hidup orang - orang ini. Orang - orang yang merasakan kejenuhan luar biasa akan aktivitasnya yang sangat teratur. Monoton.
Bagaimana jika kita geser. Awal rutinitas dimulai hari Sabtu, lalu berakhir pada hari Jumat? Dan tidak ada lagi Satnight, digantikan oleh Thursnight? Pasti akan ada I hate Saturday setelahnya.
Banyak harapan menjelang weekend, tapi banyak pula yang tega mematahkannya.
A: Yippie! Pulang kerja gak kena macet. It’s time to refreshing. Happy weekend..
B: Tapi besok udah Sabtu aja, trus Minggu, trus Senin lagi! Hahaha *bikindown
Atau,
A: Holidayeaaaaaaaaaaaaay!! Mari ke pantai..
B: Woi jangan keenakan di sana. Balik sebelum Minggu siang. Macet!
Begitulah.
“Pulang yuk! Tinggal kita berdua doang di sini. Masih ada hari Senin..”
“Sebentar..” Aku mematikan komputer kerjaku.
Terlihat dua orang pekerja setia; Office Boy dan Cleaning Service, bersiap membereskan ruangan ini. Aku dan rekan kerjaku juga bersiap meninggalkan ruangan ini, kantor ini, dan rutinitas minggu ini.
Menatap tumpukan kertas kerja, membuatku kembali mengingat hari Senin, juga mengingat singkatnya masa liburan setiap minggunya. Ah sudahlah..
I hate Monday akan selalu ada. Tapi akan selalu ada juga jalan untuk mengikhlaskannya, I don’t hate Monday, I will..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
SANGAT DIANJURKAN untuk saling mengapresiasi atau mengkritik tulisan satu sama lain. Kita sama-sama belajar ya!