oleh: @optimuspras
Bumi selalu berputar pada porosnya, dengan tanpa lelah berputar mengelilingi matahari sehingga terjadi siang dan malam di bumi, berputar secara konstan dan setia pada jalur putar yang telah ditentukan. Sehingga malam percaya bahwa dirinya pasti akan bertemu dengan siang. Dan bulan percaya bahwa dirinya pasti bertemu lagi dengan sang pembuat sinar kehidupan (matahari). Sehingga bintang pun lebih percaya diri untuk menemani sang bulan. Seperti percayanya manusia terhadap sang pemilik rusuknya, mengapa tulang yang hilang itu bukan tulang yang lurus, atau tulang penopang yang besar? Karena rusuk memang diambil dari satu diagfragma yang memungkinkan manusia untuk bisa bernafas dengan lega, dengan di ambilkan dari tulang rusuk, diharapkan mampu memberikan kenyamanan ketika bernafas. Nafas sejuta udara yang di hirup ketika manusia lahir ke dunia, merupakan rasa percaya manusia akan kehidupan kelak. Membawa sejuta impian untuk bermimpi dan sukses adalah berangkat dari rasa percaya kepada sesuatu yang menurutnya mampu untuk dilakukan dan sukses, kalaupun dia merasakan belum mampu, dia akan bertanya kepada ilalang bahwa apa yang seharusnya dia miliki. Begitu juga dengan pasangan rusuk itu, dia akan mencari pasangannya yang tidak pernah membuat rusuk itu lurus Percayalah bahwa jodoh, rezeki dan mati adalah hak preogative dari Tuhan, bahwa manusia di bumi hanya sebagai perencana dan finally touch nya ada di tangan Tuhan. Dan percayalah kita akan bertemu satu diantaranya, semuanya hanya menunggu sang waktu sebagai pengeksekusi tunggal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
SANGAT DIANJURKAN untuk saling mengapresiasi atau mengkritik tulisan satu sama lain. Kita sama-sama belajar ya!