Oleh: @peri_hutan
Zhuelhiez.posterous.com
Aku mempunyainya, semua orang juga mempunyainya, hampir.
Kita menggunakannya setiap hari, salah satu organ terpenting di tubuh kita. pertanyaan terbesar adalah, apa yang akan kita lakukan padanya? untuk apa?
Kita makan, menulis, menyisir rambut bahkan ngupil pun kita membutuhkannya. hal - hal sepele pun bergantung padanya.
Bahkan, ada semboyan khusus atau award saking berjasanya dia buat kita, "Lebih baik tangan diatas daripada tangan dibawah". Tuhan pun mengutus Roqib dan Atit untuk mencatat apa yang telah kita perbuat dengan pemberiannya itu.
Aku termasuk orang yang beruntung, karena aku diberi kepercayaan untuk memilikinya, dan tugasku adalah untuk apa aku menggunakannya?
Seringkali ketika aku di jalan, naik kendaraan umum, makan di warteg, kaki lima ada utusan Tuhan untuk menguji pemberiannya itu padaku.
Sering kali mereka memaksa, ada juga yang dengan ikhlas menerima penolakan ku. aku hanya berpikir, "Kenapa tidak berusaha dulu sebelum menyerah pada jalanan, apakah puas dengan hanya mengatungkan tangan?".
Biasanya, aku melihat dulu siapa yang mengatungkan tangan itu, apakah dia pemuda yang tampilannya norak dengan mencontoh artis jaman sekarang menyanyikan lagu dengan suara sumbang yang paling - paling hasil uluran tanganku itu untuk membeli rokok bahkan kadang untuk membeli "minuman"? orang tua yang dengan tega membawa anak mereka dengan alasan supaya aku mengulurkan tanganku? atau musisi jalanan yang dengan jeniusnya memaparkan hasil karya mereka yang tidak diterima di panggung hiburan layar kaca?
Aku sangat pemilih dalam menggunakan tanganku ini.
Tidak semua orang dapat merasakan uluran tanganku.
Aku jahat? biar Tuhan yang menilai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
SANGAT DIANJURKAN untuk saling mengapresiasi atau mengkritik tulisan satu sama lain. Kita sama-sama belajar ya!