Peringatan keras: setiap karya yang dimuat di Writing Session dilindungi UU hak cipta & penjiplakan pada karya tersebut memiliki sanksi!

Selasa, 26 April 2011

Download "Terindah"

Oleh: (@moniclarina)



Hal yang paling aku suka adalah mendengarkan lagu. Sepertinya nyaman aja kalau mendengarkan lagu. Apalagi kalau yang lagi ‘pas’ banget syairnya sama perasaan dalam hati kita. Nah, buat mendapatkan lagu-lagu yang enak dan aku suka, biasanya aku suka download alias unduh dari internet. Nah, disini aku mau cerita tentang pengalaman tak terlupakanku tentang download yang akhirnya juga menyebabkan aku mengetik di laptopku pribadi sekarang ini.

Dulu aku tinggal serumah dengan kakak sepupuku, Rico namanya. Boleh kubilang namanya keren. Tapi jangan beranggapan dulu kalau belum bertemu orangnya! Huh! Oke, dia duduk di kelas yang lebih tinggi dariku 1 tahun. Tepatnya sih kita hanya berbeda setengah tahun. Namun ia bisa loncat kelas ke kelas yang lebih tinggi. Aku pun tak tahu alasannya. Jadi bahasa yang kami gunakan ya seperti kalau bicara dengan teman sendiri dan ngak baku gitu deh. Dulu di rumah kita cuma ada 2 komputer. 1 dipakai ayahku kerja, dan 1 nya lagi dipakai aku bareng dengan kakak sepupuku. Ini dia yang bikin aku suka bertengkar dengan dia. Dari dulu hobiku dirumah itu cuma 2: pertama, mendengarkan lagu, kedua, mengunduh lagu dari internet. Tapi beda banget sama kakak sepupuku. Hobi dia itu, main game online, chatting sama temen-temennya, dll pokoknya yang sifatnya jaringan sosial gitu deh. Disini lah bermulai ceritanya.

Suatu hari, sepulang sekolah teman baikku cerita sama aku kalau dia baru download lagu baru di handphonenya. Pastinya sih aku langsung minta dia untuk kasih dengar ke aku. Selesai dengar itu lagu, spontan langsung aku mohon-mohon ke dia untuk kirim lagu itu secepatnya masuk ke dalam handphone tercintaku ini. Ahh.. sebelum dia kirim aja aku udah kebayang-bayang deh kalau aku bakal mendengarkan lagu itu sepanjang hari dan bersantai sambil minum jus buatan si mbok. Si mbok itu pembantuku, sudah lama kerja di rumahku. Jadi ya.. kita udah enjoy aja gitu. Hmm.. gimana ya? Udah enak deh pokoknya! Kita udah deket banget. Oh ya, 1 lagi harus dicatat kalau misalnya jus buatan si mbok itu enak bangeet! Ah.. sekarang aku ngiler deh.. Kutarik dalam-dalam perasaan ngilerku itu.. Aduh.. kalau ngak bisa main musik deh perutku ini. Oh ya! Kembali ke soal downloadku ini.. Sehabis aku minta memohon-mohon ke dia, dengan perasaan ngak enak, dia ngomong ke aku kalau handphone yang dia bawa hari itu lagi ketukar sebenarnya dengan punya adiknya. Dan menyebalkannya, handphone adiknya ngak ada bluetoothnya! Ahh.. hancur hatiku. Sedih banget deh.. Padahal itu lagu enak banget didengerin. Ya sudahlah, apa daya aku tak sampai mendapatkannya saat ini. Jadi aku bilang tidak apa-apa ke dia dan aku segera pulang karena aku sudah ngak sabar banget buat download lagu kesayanganku yang belum aku punyai dalam handphone mungilku ini. Jadi aku bergegas pulang dan langsung menyalakan komputerku. Untung saja jam pulang sekolahku lebih cepat daripada jam pulang sekolah kakak sepupuku. Jadinya, aku bisa dengan santai menggunakan computer selama ia belum pulang. Setelah menunggu beberapa lama, aku nyalakan modem internetku dan segera buka web untuk mengunduh lagu. Kuketikkan judul lagunya, nama penyanyinya dan… FOILA! Akhirnya ketemu deh! Asik.. aku langsung loncat-loncat kegirangan. Setelah menunggu beberapa detik langsung ku klik link untuk download yang tersedia. Di layar komputerku sekarang nampak meter download yang bertuliskan preparing to download. Wah.. senangnya! Setelah downloadnya mulai beberapa persen aku mendengar ada bunyi klakson mobil. Oh tidak! Kakak sepupuku pulang. Biasanya kalau dia sudah sampai rumah dan mood-nya sedang jelek, maka dia akan mengusirku dari meja computer. Huh.. sungguh menyebalkan. Jadi sekarang aku berharap loading ini cepat selesai dan aku bisa mendapatkan lagu tercintaku ini. Suara derap kakinya memecah keheningan saat loadingku berjalan. Aku mulai was-was jikalau dia akan mengusirku. Akan kucegah sampai titik darah penghabisan! Kulihat sekali lagi layar komputerku. Oh tidak.. loadingnya bergerak sangat lama. Dan sekarang… berhenti! Ah... tamatlah aku… Tetapi saat kakak sepupuku sudah berada di lantai atas tempatku berada sekarang, ternyata mood-nya sedang baik! Ah! Senangnya diriku! Jadi sekarang aku bisa dengan santai menunggu loading unduhanku selesai. Namun ada hal yang mengganjal. Dari tadi, loading unduhanku tidak berjalan, tetapi berhenti. Yah, menyebalkan sekali pikirku. Jadi aku mencoba untuk me-refresh dan me-reload supaya download ku bisa berlanjut lagi. Cara itu berhasil. Namun lagi-lagi download itu berhenti. Meskipun tidak di tempat yang sama, tapi tetap saja menyebalkan. Namun aku tak pantang menyerah dan tetap mencoba untuk me-reload terus download-ku. Setelah downloadku hampir mencapai 100%, aku bergegas untuk mengambil minuman karena sedari tadi pulang sekolah aku belum minum saking bersemangatnya. Aku mengambil jus jeruk di kulkas dan memasukkan beberapa es batu. Lalu aku bergegas naik lagi dan tidak sabar menunggu download-ku selesai.

Suasana diatas tenang. Tidak ada suara game ataupun ketikan keyboard komputer. Bagus… Artinya kakak sepupuku sedang tidak menggunakan komputerku. Namun entah mengapa baru kusadari tidak seperti biasanya suasana seperti ini terjadi. Langkahku terhenti. Kucoba mengingat-ingat apa yang biasanya ada namun sekarang hilang tiada. AKu terus mencari-cari hingga akhirnya… YA AMPUN! Aku baru sadar! TIDAK ADA SUARA DARI CPU KOMPUTERKU! AAHHH!!! Artinya komputerku pasti mati! Aku segera berlari ke atas dan menemukan kakak sepupu sedang berjalan dari meja komputer. Mataku berpaling pada komputerku dan keadaannya… MATI! AHH! Darahku mendidih dan kusemprotkan semuanya pada kakak sepupuku. “RICOOO!!!!!” teriakku kencang. Amarahku meluap-luap. Mungkin dimatanya aku terlihat seperti monster yang sedang marah. “Aduuhh.. apa sih.. jangan teriak-teriak dong! Nanti aku budek nih!” ucapnya sambil mengelus-elus telinganya. “KAMU APAKAN KOMPUTERNYAA!! KENAPA SEKARANG MATI KOMPUTERNYAA!! KAN TADI MASIH MENYALA!!!” tak dapat kutahan lagi. Kuluapkan dengan sepenuh jiwa protesku. Dan tahukah kalian? Dia hanya menjawab dengan muka polos dan santai namun dengan gaya guruku yang sedang memberikan nasihat pada murid-muridnya. “Ya ampun.. Aku kira ada apaan. Tadi kan aku lihat komputernya menyala, terus tidak ada orangnya alias kamunya lagi tidak pakai itu computer. Jadi ya.. aku matikan saja! Habisnya kan kita harus sayang bumi. Kita tidak boleh buang-buang listrik loh. Nanti kalau kita boros listrik, pertama, tagihan kita nanti jadi mahal, dobel lagi! Sama tagihan internet kita juga jadi mahal! Kedua, kita harus hemat listrik seperti kita hemat air. Udah ya, jangan teriak-teriak mulu deh. Nanti suaranya abis lho. Udah kan? Aku masuk kamar dulu ya.. mau tidur dulu.. Byee!” aku bengong mendengar. Kaget. Sungguh. Aku bingung antara mau ketawa atau marah mendengarkan penjelasannya dengan gaya guru-guru yang sudah tua. Masih mending kalau apa yang ia ceramahi padaku benar. Nah ini, yang dia ceramahi salah! Ah! Dewi fortuna-nya dia sedang kabur ku usir. Makanya aku memilih untuk memarahi dia habis-habisan. “RICOOOOOOOO!!!!!!!! AKU KAN LAGI DOWNLOAD LAGU FAVORIT KU!! DAN TADI ITU SUDAH SEKITAR 80% LEBIH SETELAH KUCOBA BERKALI-KALI!! DAN KAMU MEMATIKAN KOMPUTERNYA! SAMA SAJA KAMU MENGHANCURKAN PERJUANGANKU DOWNLOADNKU DAN SAMA SAJA KAMU SEPERTI MENYURUHKU UNTUK MENCOBA MENDOWNLOAD LAGI!! RICOOOOO!!!! AWAS KAMU YAA!” kuinterogasi dan ku marahi dia berkali-kali. Dan yang kudapatkan adalah tadi di sekolah dia dijelaskan bahwa kita harus hemat air karena pasokan air bersih sekarang makin lama makin menipis. Makanya kita tidak boleh buang-buang air bersih. Namun ternyata yang menyantol di kepalanya itu adalah ‘kita harus hemat air’ saja. Dan dengan polosnya dia samakan dengan hemat listrik. Apa dia kira sekarang pasokan ‘LISTRIK BERSIH’ menipis! AH! Masa setingkat diatasku tapi gitu saja masih kacau! AAHH! Dan kutanya terus dia sampai akhirnya dia menjawab pertanyaan pokokku. “Kamu lihat tidak tadi loading unduhanku sampai angka berapa persen??” tanyaku dengan mata melotot. “Hem.. sepertinya sih.. Emm… Aduh aku lupa… Eh? Sepertinya sih.. hmm.. kalau tidak salah ya.. 97%. Namun aku tak tahu kalau loading itu masih bergerak. Jadi ya aku matikan aja komputernya!” jawabnya masih dengan muka polos. Darahku mulai mendidih lagi.. Kini sudah melebihi mendidih dan “RIIIIICCCCCCCCCCOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO!!!!!!!!!!!! LIHAT SAJA YAAA!!!! SAMPAI AKU BISA MEMBELI LAPTOP BARUU!!!!!!!!!!”

Dan sejak saat itu aku bertekad untuk bisa memilik laptop baru supaya aku bisa mendownload lagu-lagu favoritku dengan tenang dan santai. Aku hanya meminta modal sedikit dari orang tuaku dan sisanya menabung dari uang jajanku. Dan akhirnya terwujudlah. Kini aku sedang mengetik kisahku ini di laptop dari tekadku sejak saat itu. Hmm.. setelah kupikir-pikir ada gunanya juga ia mematikan computer saat itu. Karena setelah itu aku bertekad untuk bisa memiliki laptop pribadi dan sekarang aku bisa memiliki dan mencapai keinginanku ini. Terimakasih ya Rico!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SANGAT DIANJURKAN untuk saling mengapresiasi atau mengkritik tulisan satu sama lain. Kita sama-sama belajar ya!